JAKARTA, HOLOPIS.COM – Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD curhat bahwa dirinya bersama pejabat lainnya sering mendapatkan pemberitaan yang sensasional.

Bahkan, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi tersebut menuding banyak juga pemberitaan yang dianggap tidak sesuai dan kemudian malah menjadi kontroversi.

“Seharusnya media mainstream menjaga diri agar tidak ikut-ikutan menyebar sensasi dan hoax, agar lebih membuat pemberitaan yang obyektif dan menyejukkan serta memotivasi masyarakat,” ujar Mahfud seperti dikutip dari laman Polkam.go.id, Kamis (5/8).

Menurut Mahfud, kondisi pemberitaan yang sering dialaminya adalah memang untuk mencari sensasi. Namun, menurut Mahfud, harus ada cara lain yang lebih elegan dalam cara memberitakan.

“Buat saya, itu tidak masalah sepanjang yang dilakukan tidak mengarahkan pembaca untuk membuat kesimpulan salah atas judul berita itu. Apalagi kalau judulnya sudah jelas-jelas salah,” klaimnya.

Berbicara soal hoax, Mahfud kemudian mengungkapkan bahwa nformasi yang beredar di publik dalam kondisi pandemi saat ini semakin mengkhawatirkan. Informasi palsu atau hoax merajalela, yang terutama bertebaran di media sosial.

Data terbaru misalnya, dari tanggal 23 Januari 2021 hingga 3 Agustus 2021, jumlah hoax tentang Covid-19 mencapai 1.827 hoax. Khusus untuk vaksin saja, ada 278 hoax.

Menurutnya, sebagian besar sudah dilakukan take down, tapi hoax terus tumbuh, muncul setiap hari dan semakin banyak. Akibatnya, masyarakat yang menjadi korban.

“Nah, pada titik ini, peran teman-teman media sangat dibutuhkan, untuk mengimbangi dengan berita-berita yang kredibel dan mencerahkan publik. Jangan sampai justru tergoda untuk ikut membuat angle atau judul berita yang sensasional menyerupai hoax di media sosial,” pintanya.