JAKARTA, HOLOPIS.COM – Pandemi Covid-19 masih belum bisa terkendali dengan baik, banyak geliat ekonomi yang menunjukkan penurunan bahkan ada yang sampai terpaksa gulung tikar dan melakukan efisiensi besar-besaran.
Melihat kondisi ini, Ketua Bidang Kebijakan Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Sutrisno Iwantono menilai bahwa pemerintah perlu melakukan stimulus yang lebih fundamental, yakni mengatasi pandemi Covid-19 secara lebih serius lagi.
“Memang ada stimulus Rp690 T tetapi seperti ngasih air ke kaleng yang bolong, seberapapun yang dikasih tapi karena kalengnya bolong ya percuma. Yang penting sekarang bagaimana menutup kaleng yang bocor,” kata Iwantono dalam program RuangTamu Holopiscom, Sabtu (31/7/2021).
Baginya, saat ini adalah bagaiaman caranya agar pandemi bisa teratasi dengan pencapai herd immunity. Langkahnya adalah vaksinasi secara cepat dan merata, lebih banyak masyarakat Indonesia yang tervaksinasi maka pandemi akan semakin mudah teratasi.
Persoalan vaksinasi, Iwantono juga menyebut bahwa ada kendala yang cukup serius dari sisi distribusi maupun pengadaan sehingga menyebabkan pencapaian vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat masih sangat rendah, yakni sekitar 8 persen saja.
Ia mengusulkan agar pemerintah tidak membatasi akses impor vaksin Covid-19 sehingga seolah hanya Biofarma saja yang bisa mendatangkan vaksin. Padahal kata Iwantono , banyak pengusaha yang siap mengimpor vaksin untuk diberikan kepada para karyawannya. Dengan demikian, target vaksinasi bisa lebih cepat dan harapan herd immunity bisa tercapai.
“Impor vaksinasi ini seperti dimonopoli, hanya Biofarma yang boleh impor vaksin. Kalau impor vaksin ini terbuka maka 8 persen ini akan meningkat,” tuturnya.
Iwantono menegaskan bahwa para pengusaha juga ingin sekali para karyawan mereka menerima vaksinasi sehingga pekerjaan kantor bisa tetap berjalan dengan normal.
“Para pengusaha mau karyawannya bisa kerja kembali,” sambungnya.
Kemudian, Iwantono juga menyebut bahwa ekonomi bisa kembali menggeliat naik jika persoalan pandemi bisa segera diatasi. Karena jika penularannya masih tinggi, penggerak ekonomi pun akan sulit.
“Hentikan dulu penularan ini, karena sebenarnya penyakit ini tidak berat-berat amat, tapi kalau orang udah kena dan tidak tertolong sementara Rumah Sakit tidak tersedia, kalau nggak daoat oksigen dia bisa wafat. Karena infrastruktur ketersediaan Rumah Sakit kan terbatas, kalau orang (pasiennya) banyak ya gak bisa. Makanya vaksinasi dan herd immunity itu penting,” paparnya.
Di sisi lain, Iwantono juga meminta agar pemerintah dalam mengambil kebijakan harus benar-benar dengan pertimbangan yang sangat matang, serta lebih terbuka menerima masukan dari banyak kalangan.
Bahkan ia juga sempat menyuarakan agar pemerintah melakukan lockdown saat kasus awal Covid-19 mulai muncul di Indonesia. Karena temuan awal kasus ini ada di sekitar DKI Jakarta dan sekitarnya. Jika saat itu usulan lockdown dilakukan, kasus Covid-19 lebih bisa ditekan sedini mungkin.
Sementara saat ini, situasi sulit itu sudah kadung terjadi, penularan Covid-19 sudah merata bahkan di seluruh lini kehidupan masyarakat. Sehingga keseriusan pemerintah dalam mengatasi pandemi dengan mementingkan dahulu sektor kesehatan dibanding sektor lainnya menjadi sesuatu yang mutlak.
“Saya pada waktu itu sudah keras ngomong, lockdown lah bulan Maret itu, karena yang kena parah hanya di DKI, kemudian pemerintah beri makan warga Jakarta maka kondisinya tidak akan separah ini, tapi sekarang ini mau lockdown gimana, lha wong sudah merata,” tandasnya.