Holopis.com JAKARTA, HOLOPIS.COM – Pemerintah memberlakukan PPKM Darurat atau level 4 untuk menghambat laju penularan Covid-19. Sejumlah kebijakan pun turut diambil pemerintah seperti pembatasan mobilitas hingga jam operasional usaha.

Direktur Center Of Economic And Law Studies, Bhima Yudhistira menilai pemberlakuan PPKM Darurat atau PPKM Level 4 tersebut berdampak pada sejumlah industri hingga keyakinan konsumen. Padahal menurutnya keyakinan konsumen sempat meningkat tajam sebelum diberlakukannya PPKM Darurat.

“Pada waktu adanya pelonggaran sebelum ada PPKM Darurat atau PPKM Level 4 itu beberapa indikator industri kemudian keyakinan konsumen sempat meningkat. Dan itu faktual pada bulan April sampai Juni sebelum adanya ledakan kasus yang cukup tinggi, ada varian delta,” kata Bhima dalam program RuangTamu Holopiscom, Sabtu (31/7).

“Keyakinan konsumen sempat menembus 107,4 di akhir Juni. Kemudian industri manufaktur PMI-nya di atas angka 55,” tambahnya.

Namun, dikatakan Bhima keyakinan tersebut banyak yang bilang keyakinan semu. Hal itu dikarenakan pemerintah tidak mengantisipasi adanya varian baru dan kenaikan kasus harus yang cukup tinggi.

“Sehingga banyak pelaku usaha kemudian masyarakat yang kaget pada bulan Juni kembali lagi seperti di Maret 2020. Ada PSBB waktu itu yang lebih ketat dan ini kok sama juga nih. Ini mungkin ketidaksiapan untuk mengantisipasi itu, padahal trek pemulihannya sudah terlihat,” tuturnya.

Atas kondisi seperti saat ini, Bhima mengatakan, apabila pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh satu persen pada tahun ini sudah bisa dinilai bagus. Jangan sampai ekonomi Indonesia seperti pada 2020 lalu yang mengalami kontraksi cukup dalam seperti konsumsi rumah tanggga turunnya cukup tajam.

“Bisa tumbuh positif saja sudah bagus, tumbuh satu persen saja 2021 saja ini sudah bagus. Jangan sampai kembali ke level resesi atau dibawah nol persen,” pungkasnya.