MAJENE, HOLOPIS.COM – Sebanyak 718 peserta antusias mengikuti webinar “Lindungi Diri, Pahami Fitur Keamanan Digital”. Acara ini merupakan bagian dari Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo.

Acara ini dilaksanakan secara virtual pada 30 Juli 2021 di Majene, Sulawesi Barat. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi.

Program kali ini menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari Praktisi Media Digital, Ahmad Yusran; Pemerhati Perempuan dan Anak, Fadilah S.Pd; Direktur CV MPA, Zulfihadi; dan Founder Digital Media Tana Poso, Gunawan Primasatya. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Ginar Ayuningtyas selaku Communication Specialist. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan peserta sebanyak 57.550 orang.

Pemateri pertama adalah Gunawan Primasatya yang membawakan tema “Tips dan Trik Transaksi secara Digital dengan Mudah dan Aman”. Menurut dia, kiat aman dalam bertransaksi digital, antara lain memastikan legalitas penyedia jasa keuangan, gunakan marketplace atau lokapasar terpercaya, selalu lindungi perangkat dan gawai, serta gunakan jaringan internet yang aman atau hindari sambungan wifi publik. Selain itu, gantilah kata sandi secara berkala, tidak memberikan one time password (OTP) kepada siapapun, aktifkan fitur pemberitahuan atau notifikasi, dan simpan bukti transaksi.

“Jika ada transaksi mencurigakan segera hubungi nomor layanan dari penyedia jasa, misalnya agar pemblokiran transaksi bisa diproses,” jelas Co-Founder Yayasan Sikola Mombine ini.

Berikutnya, Ahmad Yusran menyampaikan materi berjudul “Etika Jurnalisme di Era Digital”. Ia mengatakan, para jurnalis yang bekerja pada media kini lebih dituntut untuk terus memperbarui sekaligus mengarsipkan berita di berbagai platform media sosial, tapi di sisi lain semua orang atau warganet juga bercita-cita untuk berlatih jurnalisme. Alhasil, berbagai macam informasi baik negatif maupun positif membanjiri internet.

“Pertukaran informasi secara elektronik menuntut masyarakat bisa menyajikan narasi yang sehat, atau dapat berbagi informasi yang mampu menyejukkan gairah dunia usaha hingga ke pelosok,” kata dia.

Sebagai pemateri ketiga, Fadilah membawakan tema tentang “Cara dan Legalitas Bayar Tagihan Online”. Menurut dia, transaksi digital telah diatur dalam PP Nomor 71/2019 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik yang merupakan turunan dari UU Nomor 19/2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Contoh-contoh pembayaran digital misalnya, transfer manual via bank, virtual account, autodebet, lewat mesin ATM, atau melalui minimarket.

“Transaksi juga bisa dilakukan melalui dompet digital atau e-wallet, tinggal memilih berbagai macam aplikasi tergantung dengan masing-masing kelebihannya,” katanya.

Adapun Zulfihadi, sebagai pemateri terakhir, menyampaikan tema mengenai “Jenis-Jenis Penipuan di Internet dan Cara Menghindarinya”. Ia mengatakan, beberapa modus penipuan yang umum terjadi di dunia digital misalnya, berkedok swafoto dan identitas diri, tipu-tipu via pesan elektronik, serta modus penipuan ganti nomor ponsel atau SIM swap fraud.

Sedangkan kiat untuk melindungi diri dari penipuan transaksi antara lain, berbelanja di lokapasar terpercaya, pastikan kredibilitas penjual, gunakan rekening bersama atau rekening perusahaan, serta kirimkan segera bukti transfer. “Cek rekening penerima pada laman cekrekening.id atau kredibel.co.id,” tutur dia.

Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Terlihat antusiasme dari para peserta yang mengirimkan banyak pertanyaan kepada para narasumber. Panitia memberikan uang elektronik senilai Rp 100.000 bagi 10 penanya terpilih.

Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi.

“Cara apa yang diperlukan agar tidak tertipu pengguna internet nakal,” tanya Vincent, salah satu peserta dari kegiatan Literasi Digital di Majene. Menurut Ahmad Yusran, warganet harus peka akan upaya penipuan, termasuk ajakan sumbangan melalui internet atau e-donasi, termasuk berkonsultasi dengan pihak yang berkompeten.

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.