“Kami bersurat di bipartit ke Dishub tapi kita tidak digubris dan ditolak mentah-mentah, mereka memilih tunggu instruksi kadishub,” terangnya.
Bagi Indra, saat ini seharusnya perusahaan apalagi notabane sebagai perusahaan plat merah milik Pemprov DKI Jakarta lebih mengutamakan kesehatan dan keselamatan para karyawannya. Apalagi, berdasarkan data yang diklaim oleh manajemen PT Transjakarta, hanya ada 14 orang pegawainya yang meninggal dunia karena terpapar Covid-19.
“Kita tidak sedang mempermasalahkan data angka meninggal, kami hanya minta esensinya yakni reaski cepat, aksi responsif atau kebijakan yang tepat dan jitu untuk jiwa pekerja Transjakarta di lapangan,” tegas Indra.
“Walaupun dugaan kami dari awal covid lebih dari 20 (orang meninggal), kita masih investigasi. Karena data yang kita himpun ada 4 SP (serikat pekerja) itu kami konsolidasi akbar. Ada rekam medis atau resume teman-teman kita yang kena covid itu ada,” tambahnya. (MIB)