JAKARTA, HOLOPIS.COM – Grup farmasi Jerman di balik salah satu vaksin COVID-19 yang paling sukses ingin menggunakan teknologi yang sama untuk mengembangkan vaksin malaria.
BioNTech, yang mengembangkan suntikan virus corona pertama dengan perusahaan AS Pfizer, berencana memulai uji klinis untuk vaksin malaria yang aman dan sangat efektif pada akhir tahun depan.
Menurut WHO, terdapat kurang lebih kasus malaria secara global sebanyak 299 di dunia pada tahun 2019, dan menyebabkan kematian sebanyak 409,000 kematian pada tahun tersebut.
WHO memperkirakan anak-anak dibawah usia 5 tahun merupakan 67% kematian akibat malaria di tahun 2019, di mana 94% nya ada di Afrika.
Kepala eksekutif Biotech, Ugur Sahin mengatakan, “Kami sudah bekerja pada HIV dan TBC, dan malaria adalah indikasi besar ketiga (penyakit) dengan kebutuhan medis yang tinggi yang belum terpenuhi”
Namun Sahin mengatakan proyek tersebut masih dalam tahap awal dan tidak ada garansi untuk kesuksesannya.
Page: 1 2
JAKARTA - Mantan Cawapres nomor urut 03, Prof Mohammad Mahfud MD tak ingin memberikan tanggapan…
Liverpool nampaknya semakin nyaman di posisi puncak klasemen Liga Inggris, dimana tiga poin tambahan didapat…
JAKARTA - Wakil Ketua Umum DPP Partai Garda Republik Indonesia (Garuda) Teddy Gusnaidi menilai bahwa…
Bank Indonesia (BI) akan menjalankan layanan inovasi sistem pembayaran QRIS Tap NFC pada awal tahun…
Hari pertama Boxing Day Liga Inggris musim 2024/2025 telah tuntas seluruhnya, dimana sejumlah tim top…
Bursa saham Indonesia kembali dibuka pada hari ini, Jumat (27/12), setelah dua hari libur nasional…