Holopis.com JAKARTA, HOLOPIS.COM- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat tidak melakukan panic buying dengan memborong seluruh obat obatan yang ada di pasaran.

Dimana termasuk tiga jenis obat obatan yang saat ini masuk kategori langka di Indonesia seperti remdesivir, actemra dan gammaraas.

“Ini adalah obat-obatannya di seluruh dunia juga sedang short supply semua orang membutuhkan obat-obat ini, ” kata Budi, Senin (26/7).

Dari beberapa jenis obat tersebut menurut Budi, penggunaannya harus sesuai anjuran dari dokter. Namun, sangat disayangkan ketika masih banyak masyarakat yang memaksakan membeli hanya untuk berjaga jaga stok di rumah.

“Itu harus disuntikan dan hanya bisa dilakukan di rumah sakit jadi tolong biarkan obat-obatan ini digunakan sesuai dengan prosuedurnya. Karena saya juga melihat dan saya takut banyak kemudian kita ingin beli sendiri ditaruh di rumah karena takut, ” ungkapnya.

Budi kemudian memberikan perbandingan ketika orang orang sehat yang menyimpan obat tersebut di 20 juta keluarga seperti azitromisin. Dimana 1 paket berisi 5 tablet, otomatis diperkirakan 100 juta obat akan tertarik dari apotik dan disimpan di rumah sebagai stok pada keluarga itu saja.

“Ini harusnya dipakai sebagai resep untuk orang yang sakit. Jadi kami minta tolong agar tolong kita biar obat ini bener-bener dibeli oleh orang yang membutuhkan bukan dibeli untuk kita sebagai stok. kasihan teman-teman kita yang membutuhkan, ” pintanya.

Meskipun begitu, Budi kemudian menjanjikan bahwa ketersediaan obat obat tersebut akan dipenuhi pemerintah melalui jalur import. Seperti rencananya untuk remdesivir Juli ini akan datang sekitar 150 ribu ditambah bulan Agustus tambahan impor mencapai 1,2 juta.

“Sekarang kita sedang dalam proses untuk bisa membuat remdesivir di dalam negeri. Ya doakan mudah-mudahan itu bisa segera terjadi, ” pintanya kembali.

Sementara untuk jenis obat actemra yang saat ini terkenal mahal, pemerintah akan kedatangan import sekitar 1.000 vial dan tambahan 138 ribu pada bulan Agustus mendatang.

Sementara untuk obat Gamaraas akan dilakukan impor sebanyak 26.000 pada bulan Juli ini dan sebanyak 27.000 bulan Agustus.

“Obat-obatan ini akan datang secara bertahap Agustus kita harapkan sudah lebih baik distribusinya kita bekerjasama dengan GP farmasi. Mereka akan membantu kita mendistribusikan ke sekitar 12.000 Apotek aktif di Indonesia, ” jelasnya.

“Diharapkan kita akan tingkatkan 9000 saja apotik yang bisa kita kasih obat-obatan ini secara konsisten semuanya itu akan menstabilkan supply obat di seluruh Indonesia, ” tutupnya.