JAKARTA, HOLOPIS.COM- Pemerintah pusat menegaskan bahwa tingginya peningkatan penyebaran kasus COVID-19 di Indonesia dikarenakan penanganan di hulu masih kurang maksimal.
Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan perlu adanya tindakan ekstra keras menangani pandemi khususnya di hulu yakni optimalisasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), penerapan protokol kesehatan, pelaksanaan 3T (testing, tracing, dan treatment), dan program vaksinasi.
“Yang hilir itu adalah akibat dari penanganan hulu yang belum tepat, akibatnya maka rumah sakit kekurangan tempat, kekurangan oksigen, kekurangan tenaga kesehatan, kekurangan ruang isolasi (dan) ICU, ini semua karena penanganan di hulu ini kurang pas, karena memang hilir itu akan sangat ditentukan oleh hulu,” tegas Wapres saat memberikan pengarahan kepada Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Tengah, Jumat (23/7).
Dengan dasar tersebut, ditegaskan Ma’ruf, berapapun jumlah solusi di hilir seperti ketersediaan Bed Occupancy Rate (BOR), obat-obatan, ruang isolasi, dan ICU untuk pasien Covid-19 tidak akan pernah cukup, apabila masalah di hulu seperti kurangnya kepatuhan protokol kesehatan, kurang optimalnya pelaksanaan 3T dan vaksinasi tetap terjadi.
“Berapa pun di hilir itu kita sediakan tidak akan bisa (mencukupi), kalau hulu-nya tak tertangani dengan baik,” tegasnya.
Untuk itu, ia meminta jajaran Satgas Penanganan Covid-19 Jawa Tengah untuk terus mengoptimalkan penanganan di hulu guna mencegah penularan Covid-19 khususnya di wilayah-wilayah padat penduduk.
“Saya juga mohon perhatian untuk pemukiman yang padat seperti sekolah, pesantren, atau sekolah yang berasrama agar diberikan perhatian khusus terkait protokol kesehatan, 3T, dan juga vaksinasi,” pesannya.