Terlebih lagi, persoalan vaksinasi Covid-19 sudah ada kajian dan jurnal ilmiahnya untuk menanggulangi pandemi yang saat ini tengah melanda hampir semua negara di dunia.

“Tapi masalah vaksin ini bukan “al-umur ad-diniyah”. Ini di luar keahliannya. Lebih baik minta maaf dan menarik kembali ucapannya,” tuturnya.

Toh kata Gus Nadir, permintaan maaf yang diutarakan Gus Najih nantinya tidak akan mengurangi nilai kealiman dan kemuliaannya sebagai tokoh agama Islam yang baik.

“Orang alim yang meminta maaf akan bertambah mulia,” pungkasnya.

Hal senada juga diutarakan oleh akademisi muslim Indonesia, Ayang Utriza Yakin. Ia meyakini bahwa ketinggian ilmu yang dimiliki Gus Najih bisa membuat ulama kharismatik keturunan ulama mulia itu bisa menyudahi polemik yang ada.

“Saya yakin Gus Najih Maimoen itu berjiwa besar sesuai dengan keluasan ilmu agamanya akan meminta maaf atas kesalahan ucapannya tentang vaksin, yang memang bukan keahlian beliau baik ilmu kedokteran maupun ilmu geopolitik internasional,” ujarnya.