BANGGAI, HOLOPIS.COM – Sebanyak 518 peserta antusias mengikuti Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual di Banggai, Sulawesi Tengah.
Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Pada hari ini (24/7), pembahasan tema adalah “Sejahtera Lewat Dunia Digital”.

Program kali ini menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari Marketing Manager Lazada Indonesia, Stephanie Sekar; pendiri Helper Indonesia, Abdul Razaq Amir; peneliti di Pusat Penelitian Ekonomi LIPI, Ragil Yoga Edi; dan pembuat konten digital, Jessica Alexy. Adapun bertindak sebagai moderator adalah jurnalis, Wawan Akuba. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan 57.550 orang peserta.

Pemateri pertama adalah Stephanie Sekar yang membawakan tema “Peran Literasi Digital di Dunia Marketplace”. Dia mengatakan, saat akan memulai bisnis toko daring, tentukan platform yang akan dipakai untuk berjualan. “Kalau belum berani via lokapasar, bisa di media sosial dulu. Susun strategi perencanaan, pemasaran, dan waktu promosi agar tepat sasaran,” sarannya.

Berikutnya, Abdul Razaq Amir menyampaikan topik “Pengetahuan Dasar dan Aturan Usaha Online”. Ketika kita memutuskan menjadi pelaku usaha daring, kata Razaq, pelanggan tidak mengenal pribadi kita, melainkan profil usaha kita. “Tantangan ketika menjadi pelaku usaha daring adalah kita seperti membentuk sebuah citra yang harus memenuhi semua syarat etika. Jika Anda biasanya tidak ramah di media sosial, dalam usaha daring tidak bisa begitu,” katanya.

Sebagai pemateri ketiga, Jessica Alexy membawakan tema “Peran Literasi Digital untuk Mengubah Mindset Konsumtif Menjadi Produktif”. Jessica mengutarakan, salah satu tips agar tidak konsumtif adalah hidup sederhana dan tidak berfoya-foya. “Hidup sesuai kemampuan keuangan. Jangan terjebak tren gaya hidup, apalagi sampai berhutang,” pesannya.

Pemateri terakhir, Ragil Yoga Edi, menyampaikan tema “Hak Cipta Atas Karya Digital”. Ragil menjelaskan, kita boleh membeli dan menikmati produk atau karya orang lain, tetapi jangan menyebarkannya dengan tujuan untuk mendapat keuntungan. “Boleh beli, yang tidak boleh adalah to copy. Kata to copy ini maknanya luas, tidak hanya menjiplak, tetapi juga memublikasikan, menampilkan, menyiarkan, mentransformasi atau mengadopsi,” urainya.

Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Salah satu peserta, Ardidaya, bertanya tentang apa peran pemerintah dalam pemerataan kesejahteraan di dunia digital. Abdul Razaq Amir menanggapi bahwa webinar Literasi Digital yang digelar Kominfo ini merupakan salah satu wujud peran pemerintah dalam edukasi literasi digital.

Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi.

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun media sosial @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.