Beberapa penelitian menunjukkan penyemaian awan dapat meningkatkan curah hujan hingga 35%, tetapi yang lain juga membantah efektivitasnya.
Profesor Giles Harrison, dari Universitas Reading, saat ini ia tengah melakukan penelitian terkait praktek tersebut. Ia mengatakan teknologi itu untuk membuat langit biru berpikir untuk berawan dan hukan.
Ia juga mengatakan proyek tersebut bertujuan untuk mengubah keseimbangan muatan pada tetesan awan terkecil, aspek awan yang diabaikan yang dapat merevolusi kemampuan untuk memanipulasi curah hujan di area yang paling membutuhkannya.
Akademisi lainnya, Dr. Keri Nicoll mengatakaan kelangkaan air adalah masalah terbesar yang dihadapi umat manusia. Perubahan iklim pun dapat memberikan lebih banyak ketidakpastian seputar curah hujan.
Menurutnya, sangat penting untuk memperbaiki curah hujan di beberapa bagian di dunia terutama yang sangat kesulitan mendapatkan sumber air.