JAKARTA, HOLOPIS.COM – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa program perlindungan sosial (perlinsos) dalam Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) berhasil menahan tingkat kemiskinan sehingga tidak mencapai proyeksi dari Bank Dunia yang mencapai 11,2 persen.
“Berbagai program perlinsos tahun lalu mencapai Rp220 triliun dan tahun ini kita naikkan lagi, maka kita bisa menahan kenaikan kemiskinan tidak mencapai level pemburukan di 11,2 persen tetapi di level 10,19 persen. Bahkan dengan pemulihan ekonomi, kemiskinan ini sudah mulai menurun kembali,” kata Menkeu secara daring dalam Konferensi Pers APBN KiTa, Rabu (21/7).
Menkeu menjelaskan tingkat kemiskinan Indonesia sempat mengalami kenaikan, yang semula 9,22 persen pada September tahun 2019 meningkat menjadi 10,19 persen pada September 2020 akibat munculnya pandemi Covid-19. Dengan pemulihan ekonomi yang terjadi pada kuartal kedua 2021, tingkat kemiskinan mulai menunjukkan perbaikan di 10,14 persen.
“Inilah yang akan kita akan lanjutkan sehingga kita bisa memulihkan kembali tidak hanya perekonomian, tapi yang paling penting kondisi kesejahteraan masyarakat kita,” ujar Menkeu seperti dilansir dari kemenkeu.go.id, Kamis (22/07).
Lebih lanjut, Menkeu mengatakan tingkat pengangguran terbuka juga mengalami penurunan seiring pemulihan ekonomi yang didukung keyakinan dan optimisme konsumsi, kegiatan investasi yang menggeliat, ekspor yang melonjak sangat tinggi, serta konsumsi dan belanja pemerintah
Pemulihan ekonomi ini menyebabkan tingkat pengangguran terbuka menurun sebesar 0,81 persen dari 7,07 persen pada Agustus 2020 menjadi 6,26 persen pada Februari 2021 dan menciptakan kesempatan kerja untuk 1,02 juta orang.
“Dengan tingkat pengangguran menurun, tingkat kemiskinan menurun, inilah tren pembalikan yang kita upayakan yaitu pemulihan ekonomi disertai penurunan kemiskinan dan penurunan pengangguran sehingga track laju perbaikan dan dari sisi kesejahteraan masyarakat bisa ditingkatkan dan bisa diakselerasi,” kata Menkeu.