Holopis.com MALANG, HOLOPIS.COM – PPKM Darurat berdampak kepada pemilik usaha, seperti yang dirasakan Cahaya Sinda pemilik kafe Atitude Coffee Bar di Malang.

“Banyak teman teman lain buat promo diskon dengan potongan harga, tetapi itu justru tidak membantu untuk menambah pendapatan. Maka, kami kemudian memilih sekalian menaikkan harga bagi pegawai dan aparat,” tutur Cahya kepada media, Kamis (15/7).

Kafe yang baru beroperasi pada bulan Juni 2021 ini, merupakan salah satu usaha yang terdampak PPKM Darurat. Menurut Cahya, usahanya tersebut jadi sepi dan omsetnya menurun.

“Sebelum PPKM bisa Rp 500 ribu sehariTetapi sekarang hanya Rp 100 ribu, bahkan sepi pembeli. Sangat tidak sebanding dengan pengeluaran,” ujarnya.

Ditengah banyak usaha yang memberikan promosi diskon, Cahya justru memberikan program pembayaran tiga kali lipat khusus untuk ASN dan TNI Polri.

Papan
Papan pengumuman yang memberitahukan big promo, khusus ASN dan TNI-Polri bayar tiga kali lipat dari harga normal. (Ist)

Cahya beralasan hal tersebut merupakan paling tepat diterapkan di PPKM darurat, karena mereka masih bergaji tetap setiap bulannya.

“Mengapa pilih aparat dan pegawai pemerintah harus bayar tiga kali lipat? Karena mereka memiliki gaji tetap dan tidak terdampak PPKM. Big promo ini hanya untuk take away,” jelas Cahya.

Cahya mengaku, bahwa orang tuanya berstatus pegawai negeri, begitu juga kakaknya. Sehingga dia tahu bahwa mereka gajinya tetap.

“Orang tua saya PNS, kakak saya juga tenaga kesehatan. Dari mereka, saya tahu gajinya tetap. Berbeda dengan masyarakat lainnya, yang kini ekonominya turun,” jelasnya.

Cara tersebut menurut Cahya, Secara tidak langsung bisa membantu pendapatan usahanya. Cahya pun mengakui, program tersebut merupakan sindiran atas kebijakan yang cendrung menyusahkan pelaku usaha.

“Ini permainan diksi, seperti pemerintah mengganti lockdown dengan PPKN darurat. Dampaknya kepada kami,” pungkasnya.

(SEL)