JAKARTA, HOLOPIS. COM- Pemerintah tegaskan seluruh pemerintah daerah tidak boleh memegang stok vaksin yang sengaja disimpan untuk dosis vaksin kedua.
Presiden Jokowi dalam rapat terbatas, Jumat (16/7), mengatakan, ketika pasokan vaksin sudah dikirim harus langsung dihabiskan dan tidak boleh disimpan jika ada sisanya.
“Saya minta Bapak Menteri Kesehatan untuk disampaikan sampai organisasi terbawah, tidak ada stok untuk vaksin. Artinya, dikirim langsung habiskan, kirim habiskan, kirim habiskan, karena kita ingin mengejar vaksinasi ini secepat-cepatnya, ” kata Jokowi.
Langkah tersebut diambil karena Jokowi menilai stok yang ada di Kementerian Kesehatan atau mungkin di provinsi, di kabupaten, di kota di rumah sakit dan di puskesmas-puskesmas terlalu besar.
“Sekali lagi, tidak usah ada stok. Stoknya itu yang ada hanya di Bio Farma, yang lain-lain cepat habisin, cepat habisin, sehingga ada kecepatan. Karena kunci, salah satu kunci kita menyelesaikan masalah ini adalah kecepatan vaksinasi, ” tegasnya.
Dengan langkah seperti itu, Jokowi mengklaim bahwa pada bulan Agustus mendatang Indonesia sudah bisa mencapai kekebalan individu yang maksimal karena seluruhnya sudah divaksinasi.
“Jadi kita harapkan di bulan Agustus akhir atau paling lambat pertengahan September. Tapi kalau kita program tanpa stok tadi berjalan, saya kira ini Agustus bisa selesai, ” pungkasnya.