Perdana Menteri Malu Dreyer mengatakan, “Ini adalah malapetaka. Korban tewas, hilang dan banyak orang masih dalam bahaya. Semua layanan darurat kami bekerja sepanjang waktu dan mempertaruhkan nyawa mereka sendiri.”
“Saya menyampaikan simpati saya kepada para korban bencana banjir ini,” tambahnya.
Seberapa parahnya bencana tersebut masih belum jelas dikarenakan banyak desa yang terputus komunikasi karena air banjir dan tanah longsor sehingga membuat jalan tidak bisa dilalui.
Ratusan tentara pun membantu upaya penyelamatan dengan menggunakan tank untuk membersihkan jalan, sementara helikopter telah menyelamatkan mereka yang terdampar di atap rumah ke tempat yang aman.