“Pak Jokowi, mohon dipertimbangkan ulang program vaksin berbayar untuk rakyat. Dasar alasan apapun gak masuk pak,” kata Darius.
Suami Donna Agnesia itu menilai, seharusnya vaksin Covid-19 tetap diberikan secara gratis kepada seluruh masyarakat yang ada di Indonesia tanpa terkecuali.
“Kalaupun mau disalurkan lebih luas, agar vaksinasi lebih cepat, seharusnya tetap gratis, atas nama kesehatan dan kemanusiaan rakyat Indonesia,” tuturnya.
Kemudian, pakar epidemiologi dari Universitas Indonesia, dr Pandu Riono juga berkata senada. Ia tak ingin ada upaya komersialisasi apapun terhadap vaksin Covid-19 di tengah situasi pandemi.
“Cegah agar Negara tidak berbisnis dengan rakyat yang sedang bergabung akibat lonjakan kasus yang belum ditekan. Kematian demi kematian menghampiri kita. Tolak vaksin berbayar,” kata Pandu.
Perlu diketahui, bahwa pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/4643/202. Di dalam Surat Keputusan itu, pemerintah mengatur tentang harga vaksinasi mandiri dengan produk Sinopharm dan tarif pelayanannya.
Harga vaksin Sinopharm yang ditetapkan oleh Kemenkes sebesar Rp 321.660 per dosis, sedangkan tarif maksimal pelayanan vaksinasi sebesar Rp 117.910. (MIB)