Jumat, 20 September 2024
Jumat, 20 September 2024

Saring dan Cek Fakta Sebelum Berbagi Informasi

MINAHASA, HOLOPIS.COM – Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 7 Juli 2021 di Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara.
Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali ini adalah “Mengenal dan Menangkal Hoaks”. Kegiatan kali ini diikuti oleh 632 peserta dari berbagai kalangan usia dan juga profesi.

Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. “Infrastruktur digital tidak berdiri sendiri. Jadi, saat jaringan internet sudah tersedia, harus diikuti dengan kesiapan-kesiapan pengguna internetnya agar manfaat positif internet dapat dioptimalkan untuk membuat masyarakat semakin cerdas dan produktif,” kata Presiden.

Pemateri pertama adalah Irmawati Puan Mawar yang membawakan tema “Bagaimana Aktivitas Digital Kita Hari ini Berpengaruh pada Masa yang akan Datang?”. Ia mengatakan, media sosial menjadi begitu populer karena dia cepat, dinamis, interaktif, dan realtime. Siapa saja bisa tertipu hoaks. Dia pun membeberkan tipe-tipe penyebar hoaks. Terakhir, dia membagikan cara cepat cek fakta dan meningkatkan keamanan digital. “Masa depan kita adalah hari ini, karena apa yang kita kirimkan bisa menjadi jejak digital, rekaman setiap gerak gerik kita,” katanya.

Berikutnya, Reynaldo Joshua Salaki menyampaikan materi berjudul “Sudah Tahukah Kamu Dampak Penyebaran Berita Hoaks?”. Ia membagikan cara agar tidak terpapar hoaks, seperti selalu mencari berita atau informasi dari sumber terpercaya. Jika menerima berita bohong, Reynaldo menyarankan 5 langkah: perhatikan judul berita, periksa fakta, validasi dengan kerabat, cermati alamat situs, dan cek keaslian konten. “Hoaks bukan hal baru, tersebar dengan sangat cepat, bahkan viral karena kemudahan media sosial,” katanya.

Sebagai pemateri ketiga, Stanley David Karouw membawakan tema tentang “Mengenal dan Menangkal Hoaks”. Menurut dia, hoaks adalah kepalsuan yang sengaja dibuat untuk menyaru sebagai kebenaran. Selain hoaks, ada juga yang disebut disinformasi, misinformasi, dan malinformasi. Hoaks banyak menyebar terutama lewat media sosial, aplikasi percakapan, dan situs web. Topik hoaks terbanyak adalah politik, SARA, dan kesehatan. “Internet sebagai alat saja. Nilai moralnya ditentukan oleh pengguna,” ujarnya.

Adapun Stevi Adrian Nangon sebagai pemateri terakhir, menyampaikan tema mengenai “Apa itu Internet Sehat?”. Stevi dalam presentasinya mengajarkan bagaimana menciptakan internet sehat di lingkungan keluarga. Beberapa poin pentingnya yaitu bijaksana dalam meluangkan waktu untuk berinternet dan pembatasan penggunaan gawai oleh anak. Sementara itu internet sehat bagi penyelenggara sistem elektronik sangat berkaitan dengan keamanan data.

Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Terlihat antusiame dari para peserta yang mengirimkan banyak pertanyaan kepada para narasumber. Salah satu pertanyaannya, “Indonesia termasuk negara yang rentan terkena hoaks. Apakah kurangnya pendidikan, tidak open minded, itu membuat hoaks itu mudah tersebar? Bagaimana kami netizen bisa memilah mana hoaks atau fakta dari media populer?” tanya Ariah Elmariah kepada Reynaldo.

Menjawab pertanyaan tersebut, Reynaldo menyampaikan, “Terkait kurangnya pendidikan. Sebagai pengajar, ada kegiatan pengabdian masyarakat. Terakhir saya melakukan kegiatan literasi digital di sekitar tempat saya tinggal, untuk membangkitkan kesadaran masyarakat menyaring berita mana yang akan diambil dan diteruskan ke orang lain. Membuat hoaks atau tidak adalah tanggung jawab masing-masing media. Ketika kita sudah tahu itu terindikasi hoaks kita jangan mengambil sepenuhnya atau percaya pada berita yang ada,” jawabnya.

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Rekomendasi

berita Lainnya
Related

Daftar iPhone yang Masih Kebagian iOS 18, Ada Punyamu?

Apple kembali menghadirkan inovasi terbaru melalui iOS 18. Sistem operasi ini membawa segudang fitur menarik yang membuat pengalaman pengguna iPhone semakin seru.

Roy Minta Kepala BSSN dan Budi Arie Dicopot Usai Data Ditjen Pajak Jebol

HOLOPIS.COM, JAKARTA - Pakar telematika, Roy Suryo merasa geram...

Teguh Sebut Data Ditjen Pajak yang Dijual Bjorka ada Nama Jokowi

HOLOPIS.COM, JAKARTA - Konsultan keamanan siber sekaligus pendiri Ethical...
Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

Berita Terbaru