“Berbincang-bincang dengan Bu Rachma semasa hidupnya terasa sangat menyenangkan. Idealisme untuk menjaga persatuan dan memajukan bangsa tidak pernah padam. Secara politik orang lain bisa saja beda pandangan dengan beliau. Namun hampir semua mengakui ketulusannya dalam bersikap,” jelasnya.
Yang paling umum kata Yusril, semangat Rachmawati Soekarnoputri adalah untuk ketahanan NKRI dan membuat Indonesia bisa berdiri di atas kaki sendiri.
“Bu Rachma juga menghormati perbedaan-perbedaan dan beliau menyadari semua bermuara pada satu tujuan: memelihara keutuhan bangsa dan negara serta memajukannya mengejar ketertinggalan. Beliau tidak ingin bangsa kita didikte dan dikendalikan kepentingan bangsa lain,” paparnya.
Lebih lanjut, Yusril juga menilai bahwa almarhumah adalah sosok yang sangat nasionalis dan religius.
“Bu Rachma adalah seorang Nasionalis sejati. Sikap religiusnya juga terasa, baik dalam ucapan, sikap dan tindakan. Keteguhannya memegang idealisme menyebabkan beliau menempuh cara sendiri dalam berjuang. Beliau tidak mengejar posisi dan jabatan,” tambahnya.
Terakhir, Yusril juga menyebut, ada suri tauladan yang bisa dipetik dari sosok almarhumah, yakni keteguhan hati dan ketulusannya untuk kepentingan bangsa dan negara dibanding kepentingan pribadinya.
“Mengedepankan idealisme dan rela berada di luar lingkaran kekuasaan adalah sesuatu yang melekat pada kepribadian beliau. Hal itu menjadi pelajaran dan keteladanan bagi kita semua,” pungkasnya.
Perlu diketahui, bahwa Rachmawati Soekarno Putri meninggal dunia pada hari Sabtu 3 Juli 2021 pukul 06.00 WIB di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta. Ia wafat di usia yang ke 70 tahun karena terpapar virus korona. (MIB)