JAKARTA, HOLOPIS.COM – Keberadaan Universitas Pertahanan (UNHAN) menjadi bagian strategis dalam upaya membangun pertahanan Indonesia, salah satunya sektor sumber daya manusia (SDM).

SDM Pertahanan yang berkualitas, jadi hal yang mutlak khususnya di era revolusi 4.0. Kesiapan SDM Pertahanan harus dipersiapkam setiap negara, untuk menghadapi beragam dinamika tantangan dan ancaman di masa depan.

Salah satu langkah yang dilakukan oleh UNHAN, adalah dengan membuka program Strata Satu (S1) yang berfokus pada ilmu pertahanan. Pembentukan program S1 UNHAN merupakan instruksi langsung yang diberikan oleh Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto.

Pembukaan program S1 di UNHAN juga menjadi hal krusial untuk membantu pembinaan kader-kader pertahanan bangsa yang kuat dan efektif. Prabowo mengatakan, bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) menjadi kunci untuk memajukan Indonesia.

“Tidak mungkin pembangunan suatu bangsa dilaksanakan tanpa penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Mahasiswa UNHAN wajib menguasai IPTEK dan membuat inovasi,” tegas Prabowo.

Hal tersebut sejalan dengan program Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk mencetak sumber daya manusia yang andal, khususnya dalam penguasaan IPTEK, menuju Indonesia maju.

Oleh karena itu, Kemhan dipandang perlu mencetak kader-kader terbaik yang dapat menguasai bidang ini. Dalam implementasinya, UNHAN mendirikan program S1 yang berfokus pada ilmu sains.

Disiapkan sejak 9 Maret 2020, kini UNHAN secara resmi memiliki program S1 dengan sepuluh program studi dan empat fakultas yaitu Fakultas Kedokteran Militer, Farmasi Militer, MIPA Militer, dan Fakultas Teknik Militer di tahun 2020.