Ade menjelaskan bahwa sebelum sakit dan meninggal, Ki Manteb sempat bertandang ke Jakarta pada pertengahan Juni 2021 karena ada pekerjaan.
“Jadi pada 25 Juni itu beliau sempat pentas di Taman Mini. Kemudian pada 27 Juni beliau pentas lagi di rumah secara virtual. Yang tanggal 25 Juni itu beliau sudah sakit tapi memaksakan buat pentas lagi karena tanggung jawab, nekat. Terus beliau lemas,” jelasnya.
“Senin (28/6) beliau sakit karena mungkin kecapekan. Sakit dan dirawat di rumah, terus panggil dokter untuk memeriksa kondisinya dan diinfus sampai akhirnya meninggal tadi pagi,” imbuhnya.
Ki Manteb Sudarsono lahir di Sukoharjo, 31 Agustus 1948. Saat ini Ki Manteb berdomisili di Dusun Sekiteran, Kelurahan Doplang, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Dalam perjalanan kariernya, putra Ki Hardjo Brahim itu memang dikenal sebagai dalang wayang kulit ternama di Indonesia. Bakat yang dimilikinya berasal dari sang ayah yang juga merupakan seorang dalang.
Ki Manteb banyak belajar kepada para dalang senior untuk meningkatkan kemampuannya mendalang. Misalnya kepada dalang legendaris Ki Narto Sabdo pada 1972 dan kepada Ki Sudarman Gondodarsono yang ahli sabet, pada tahun 1974.