“Kami berharap tanah ini dapat dipergunakan untuk membangun Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK). Ini adalah upaya bersama agar anak Papua mendapatkan pendidikan yang berkualitas,” kata Samsudin.
Putra asli Sorong itu menuturkan, bahwa keberadaan MAK menjadi salah satu kebutuhan masyarakatnya untuk memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan takwa kepada Tuhan.
Apalagi kata dia, sumber daya alam (SDA) di Sorong juga sangat berlimpah, dan ia ingin tangan-tangan asli warga Sorong yang nantinya akan mengelolanya dengan baik khususnya untuk kepentingan masyarakat dan pemerintah Kabupaten Sorong Selatan.
“Kami di sana punya industri sagu dan sawit. Dengan adanya MAK ini, ke depan kami berharap ada tenaga-tenaga terampil untuk menunjang industri ini,” ungkapnya.
Didampingi Kepala Kanwil Kemenag Papua Barat Yan Kristianus Kadang, Samsudin menyampaikan kepada Menag, bahwa saat ini jumlah penduduk di Sorong Selatan berjumlah sekitar 64 ribu jiwa. 10 persen dari jumlah warganya itu memeluk agama Islam.
Walaupun Islam di sana minoritas, namun kerukunan antar pemeluk agama tetap terjaga dengan baik.
“10 persen di antaranya beragama muslim. Selebihnya beragama Kristen dan Katolik. Namun demikian, hingga saat ini kerukunan umat beragama sangat baik,” tuturnya. (MIB)
Follow channel WhatsApp Holopis.com
Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.