“Penggagas pertama saya,” kata Qodari kepada wartawan, Jumat (18/6).
Alasan mengapa pihaknya ingin mendeklarasikan komunitas tersebut, karena ia ingin sekali mencoba mengakhiri polarisasi yang terjadi di kalangan masyarakat, khususnya pasca Pilpres yang menampilkan dua pasangan capres yakni Joko Widodo versus Prabowo Subianto, baik di Pilpres 2014 dan 2019.
“Karena saya melihat masalah polarisasi di tahun 2024 itu kecenderungannya akan semakin menguat, lebih kuat dibandingkan 2014 dan 2019. Solusinya menggabungkan dua tokoh merupakan representasi terkuat masyarakat Indonesia yaitu Prabowo dan Jokowi, Jokowi dan Prabowo sehingga polarisasi itu tidak terjadi,” tuturnya.