TANA TORAJA, HOLOPIS.COM – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI bekerja sama dengan gerakan nasional literasi digital Siber Kreasi mengadakan sesi webinar ‘Indonesia Makin Cakap Digital’ di Sulawesi. Kali ini Kominfo menyapa warga Tana Toraja, melalui webinar bertema ‘Bagaimana Berbelanja Online dengan Dompet Digital’ yang digelar pada Jumat (18/6/2021).
Sejumlah narasumber yang dihadirkan dalam webinar ini di antaranya Startup Ecosystem Builder, Patrice Sagay; Direktur Pascasarjana Institut Bisnis dan Keuangan Nitro Makassar, Rosnaini Daga; Pekerja Sosial dan News Anchor TVRI, Muhamad Rifai Sahida; serta Founder dan CEO Skena Wahana Kreatif, Iksan Bangsawan. Pada episode kali ini diikuti oleh 229 peserta dari berbagai kalangan. Rangkaian Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi ini menargetkan 57.550 peserta.
Pembicara pertama Patrice Sagay menyampaikan pemaparan terkait keterampilan digital. Sehubungan dengan kondisi pandemi Covid-19, menurutnya, terjadi percepatan dalam adopsi digital di Indonesia. Pascapandemi nanti, dipastikan terjadi pergeseran pola hidup, di mana semua konsumen adalah konsumen digital. “Saat ini saja kita dalam melakukan pertemuan atau seminar sudah go virtual, bermigrasi dari ruangan (space) ke layar (screen). Selain itu, go digiwhere, di mana kita bisa kerja dari mana saja yang penting ada koneksi internet dan ada perangkat laptop atau ponsel,” ujarnya.
Menyambung paparan Patrice, Rosnaini Daga menyampaikan presentasi berjudul “Memahami Aturan Bertransaksi dengan Dompet Digital”. Saat ini dompet digital umumnya juga telah terintegrasi atau terhubung dengan situs-situs belanja daring. Mengingat banyaknya tawaran menggiurkan di lokapasar ataupun situs belanja daring, Rosnaini mengingatkan bahwa kita harus bisa mengerem dan membedakan antara kebutuhan dengan keinginan sehingga tidak terjadi pemborosan. “Sebelum bertransaksi menggunakan dompet digital, pastikan ada batasan anggaran yang telah dibuat sebelumnya, misalnya dengan menyimulasikan alokasi penghasilan bulanan. Selain itu, isi dompet digital dengan saldo seperlunya saja, jangan terlalu banyak karena kalau hilang kita tidak bisa lapor karena belum ada perlindungannya,” bebernya.
Beranjak ke pembicara ketiga, Muhamad Rifai Sahida menyajikan paparan bertema “Pilih Mana: Nabung atau Belanja Online”. Kebiasaan menabung saat ini semakin terkikis dan kian menantang seiring peningkatan gaya hidup. “Tantangan lain dalam menabung adalah kebiasaan selalu menunda dan anggapan bahwa menabung adalah proses yang lama. Selain itu, tidak ada perencanaan keuangan sehingga timbul pikiran akan kekurangan anggaran,” ucapnya.
Tampil sebagai pembicara terakhir, Iksan Bangsawan membawakan materi berjudul
“Main Aman Saat Belanja Online”. Supaya tidak tertipu saat berbelanja daring, dia menyarankan konsumen untuk jeli dan selalu mengecek beberapa hal. Pertama, mengecek umur toko dan pastikan toko daring tersebut masih aktif atau tidak. Kedua, mengecek ulasan dan testimoni pelanggan. Jangan lupa juga membaca deskripsi produk atau jasa yang ditawarkan dan pastikan barang yang dibeli sesuai visual yang ditampilkan melalui review atau testimoni pembeli sebelumnya.
Setelah pemaparan materi oleh keempat narasumber, kegiatan Literasi Digital dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Para peserta yang hadir secara daring pun antusias melayangkan pertanyaan kepada para narasumber terkait tema yang disampaikan. Penanya juga berkesempatan mendapatkan uang elektronik masing-masing senilai Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih.
Kegiatan Literasi Digital ‘Indonesia Makin Cakap Digital’ di Sulawesi diselenggarakan secara virtual mulai bulan Mei hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi informatif yang disampaikan oleh para narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.