“Terserah WFH 50 persen harus diawasi, ya diawasi benar, jangan hanya laporan-laporan kita 50 persen. Kan punya Satpol PP banyak, punya Polsek, punya Polres punya Koranmil. Tinggal sampaikan saja, Koranmil semua itu cek, Kapolsek cek itu. Itulah gunanya pemimpin,” sambung Arifin.
Mobilitas warga juga perlu dilakukan termasuk penerapan PPKM di tingkat RT/RW. Jika dilaksanakan dengan serius maka mobilitas wargapun bisa tertangani.
“Harus diefektifkan dan harus tegas. Buktinya kita di bulan 15 Mei kita bisa tinggal 17 persen di sini dan tinggal 900 orang selama bulan puasa. Tapi faktanya habis lebaran kan malah sulit dikendalikan, los dol kan. Yowes. Itulah yang menyebabkan kenapa angka itu meningkat,” kata Arifin.
Arifin memberikan masukan kepada Pemprov DKI Jakarta agar PSBB ketat segera diterapkan, untuk menekan laju lonjakan pasien positif Covid-19.
“(Keputusan paling lama) Besok. Kelamaan kalau akhir minggu. Jangan lama-lama semakin banyak nanti orang bergerak, makin lama tracing-nya nanti,” katanya.
“Kebijakan pembatasan ketat minggu depan ini diperlukan. Kalau tidak, akan bisa kolaps faskes (fasilitas kesehatan) yang ada di DKI seminggu ke depan,” katanya. (Mhd)
Page: 1 2
Pemerintah DKI Jakarta sedang mempertimbangkan penghapusan Koridor 1 TransJakarta dari Blok M ke Kota, jika…
Resep kuliner kali ini ada Roti Bakar Cokelat Keju yang tentunya lezat dan nikmat, cocok…
Timnas Indonesia gagal melangkah ke babak semifinal Piala AFF 2024, Ketua Umum PSSI Erick Thohir…
Hasil pertandingan Crystal Palace vs Arsenal di pekan ke-17 Liga Inggris berakhir dengan skor 5-1…
Hasil pertandingan Crystal Palace vs Arsenal berakhir dengan skor 1-3 di babak pertama. Gabriel Jesus…
Penyanyi Maudy Ayunda mengungkapkan isi hati terdalam saat merayakan ulang tahunnya yang ke-30. Di caption…