JAKARTA, HOLOPIS.COM – Wacana pemberlakuan pajak pertumbuhan nilai (PPN) bagi sektor pangan pokok rakyat dan pendidikan masih menjadi pro dan kontra di kalangan masyarakat. Salah satu yang kontra adalah ormas simpatisan Joko Widodo, Pro Jokowi (PROJO).
Sekretaris Jenderal DPP Projo, Handoko menyebutkanbahwa PPN terhadap sektor pendidikan dan sembilan bahan pokok pangan rakyat atau sembako harus dibatalkan dengan alasan apapun. Ia menilai justru wacana ini bisa membenai masyarakat kecil, apalagi jika sampai benar-benar diberlakukan.
“Permintaan PROJO kepada Pemerintah dan DPR agar jangan sekali-sekali menerapkan wacana tersebut,” kata Handoko dalam pernyataan resminya, Minggu (13/6).
Dia menjelaskan kekhawatiran masyarakat atas penerapan PPN pendikan dan sembako muncul setelah beredar draft RUU Revisi Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.
Di sisi lain, Pemerintah selalu mendengungkan sense of crisis dalam menghadapi pandemi Covid-19 sejak awal 2020. Pembatasan di segala sektor diterapkan dengan alasan penanganan pandemi.
“Saat ini masyarakat terpukul dengan wacana pengenaan PPN untuk bidang pendidikan dan sembako rakyat,” ujarnya.
Page: 1 2
Memasuki tahun 2025, pasar handphone semakin kompetitif dengan berbagai pilihan yang menawarkan fitur canggih namun…
Liga 1 pekan ke-16 bakal kembali bergulir, tiga pertandingan sisa pun akan tersaji. Simak jadwal…
Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menyediakan layanan SIM Keliling bagi masyarakat Jakarta yang ingin…
Empat tim sudah resmi menduduki posisi babak semifinal Piala AFF 2024, dimana Filipina dijadwalkan tanding…
Kia Motors kembali memukau pasar otomotif dengan peluncuran SUV terbaru mereka, Kia Syros, di India.
Barcelona harus puas menerima kekalahan secara dramatis ketika menjamu Atletico Madrid pada lanjutan Liga Spanyol,…