“Tapi saat ini permintaan banyak di Semarang tapi plasma banyak di Padang. Sementara pengiriman kan tidak bisa pakai dry ice. Jadi kita titip di penerbangan di Garuda, kita titip dengan coolbox yang aktif yang bisa sampai minus 20 derajat. Jangan sampai rantai dinginnya merusak plasma. Tapi kalau antar darat bisa kita lakukan,” jelas dr Linda.
Makanya saat ini pihaknya sangat menggenjot stok darah khususnya para penyintas di seluruh wilayah di Indonesia, sehingga masing-masing unit donor darah di seluruh daerah bisa terpenuhi dengan baik.
“Strateginya kita kan setiap unit donor darah kami harus bisa memenuhi kebutuhan di wilayahnya, baru bisa membantu di wilayah lain. Tapi saat ini (kasus COVID-19) Jawa dan Jakarta sedang naiknya cukup dignifikan, sehingga memang kami tidak mengambil banyak plasma penyintas,” ucapnya. (MIB)
Memasuki tahun 2025, pasar handphone semakin kompetitif dengan berbagai pilihan yang menawarkan fitur canggih namun…
Liga 1 pekan ke-16 bakal kembali bergulir, tiga pertandingan sisa pun akan tersaji. Simak jadwal…
Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menyediakan layanan SIM Keliling bagi masyarakat Jakarta yang ingin…
Empat tim sudah resmi menduduki posisi babak semifinal Piala AFF 2024, dimana Filipina dijadwalkan tanding…
Kia Motors kembali memukau pasar otomotif dengan peluncuran SUV terbaru mereka, Kia Syros, di India.
Barcelona harus puas menerima kekalahan secara dramatis ketika menjamu Atletico Madrid pada lanjutan Liga Spanyol,…