Advertisement
Categories: KesehatanNews

Penggumpalan Darah Tidak Selalu Jadi Efek Samping Vaksinasi

Advertisement

JAKARTA, HOLOPIS.COM Ketua Tim Advokasi Pelaksanaan Vaksinasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dr. Iris Rengganis menyampaikan bahwa kasus penggumpalan darah yang sempat dikeluhkan beberapa kalangan masyarakat setelah melakukan vaksinasi ternyata itu tidak benar.
Ia menyebut, bahwa penggumpalan darah terhadap masyarakat tidak selalu terjadi karena dampak vaksinasi. Melainkan karena komorbid.
“Penggumpalan (darah) biasanya udah punya komorbid atau bakat, jangankan karena vaksin, karena hal-hal lain aja bisa saja terjadi, vaksin juga demikian,” kata dr Iris dalam dialog dengan Holopis.com di program #RuangTamu, Senin (14/6).
Komorbid adalah penyakit penyerta. Ini adalah sebuah istilah dalam dunia kedokteran yang menggambarkan kondisi bahwa ada penyakit lain yang dialami selain dari penyakit utamanya.
Berdasarkan hasil penelitia yang telah dilakukan, penggumpalan darah kepada mereka yang telah divaksinasi terjadi bukan karena akibat vaksi, akan tetapi karena penyakit penyerta lainnya.
“Karena sesuatu yang masuk ke dalam tubuh kita itu terjadi suatu reaksi inflamasi sekalipun vaksin. Tetapi pada orang yang punya komorbid itu bisa saja terjadi, bisa terjadi penggumpalan, tetapi setelah diteliti tidak ada hubungannya dengan vaksin, di luar negeri juga demikian,” jelasnya.
Inflamasi merupakan sebuah reaksi sistem kekebalan alami yang dimiliki tubuh untuk melawan serangan penyakit. Proses ini merupakan respons biologis terhadap sinyal bahaya yang menghampiri tubuh. Tanpa adanya proses peradangan, maka kemungkinan bagi infeksi dan luka untuk sembuh menjadi sangat kecil.
Dalam studi yang ia terima, bahwa jumlah kasus penggumpalan darah jauh lebih banyak dialami oleh mereka yang tidak divaksin. Sehingga kesimpulan yang diambil, bahwa penggumpalan darah bukan merupakan efek samping utama ketika seseorang divaksin.
“Tanpa vaksin, jumlah yang mengalami pengentalan darah lebih banyak dibandingkan dengan yang divaksin,” ucapnya.
Ditegaskan oleh dr Iris, bahwa vaksinasi adalah salah satu instrumen yang memiliki daya manfaat lebih besar dibandingkan dengan yang mereka yang tidak divaksin. Sehingga ketakutan-ketakutan tentang efek samping termasuk penggumpalan darah tidak perlu membuat masyarakat takut. (MIB)

Share
Published by
Muhammad Ibnu Idris

Recent Posts

Ada Potensi Cuaca Ekstrem, Kemenpar Jamin Keselamatan Wisatawan saat Libur Nataru

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) berkomitmen untuk senantiasa menjaga keselamatan, keamanan, serta kenyamanan para wisatawan, baik itu…

49 menit ago

Habib Syakur Kesal Erdogan Hina Prabowo di Forum KTT D8, Duga Turki Pro Penjajahan di Palestina ?

JAKARTA - Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid menilai sikap…

1 jam ago

Timnas Indonesia Gugur dari Piala AFF 2024 Usai Disikat Filipina 1-0!

Timnas Indonesia gugur daro Piala AFF 2024 usai kandas di tangan Filipina, dengan skor 1-0…

1 jam ago

Kadensus 88 Pastikan Jamaah Islamiyah Bubarkan Diri Tanpa Tekanan

SOLO - Kepala Densus 88 Anti Teror Polri, Irjen Pol Sentot Prasetyo menyampaikan apresiasi tinggi…

2 jam ago

Profil Rey Mysterio Sr, Pegulat Legendaris yang Meninggal Dunia

Pegulat legendaris Rey Mysterio Sr meninggal dunia di usia 66 tahun pada hari Jum’at (22/12).

2 jam ago

Polri Klaim Contraflow Sukses Atasi Kemacetan saat Puncak Arus Mudik Nataru

Polri mengklaim Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri telah berhasil mengurai kemacetan di ruas Tol Jakarta-Cikampek…

2 jam ago