JAKARTA, HOLOPIS.COM – Badan Intelijen Negara (BIN) membantah pertemuan dengan Habib Rizieq
Shihab (HRS) di Mekkah, Arab Saudi.
Sebelumnya, dalam sidang pleidoinya, HRS mengaku pernah bertemu dengan Kepala Budi Gunawan dan Tito Karnavian yang saat itu menjabat Kapolri di Mekkah.
“Tentang isu pertemuan dengan Pak BG di Arab Saudi tidak pernah terjadi. Sedangkan mengenai pertemuan dengan Pak Tito selaku Kapolri pada waktu itu agar ditanyakan langsung kepada beliau,” ujar Deputi VII BIN Wawan Hari Purwanto kepada wartawan, Kamis (10/6/2021).
Begitu pula soal surat kesepakatan tertulis yang disampaikan HRS dalam pleidoinya, Hari mengaku tidak pernah melihatnya.
“Soal surat, saya belum pernah melihat surat tersebut. Selama ini MoU hanya dilakukan antar lembaga, bukan dengan perorangan. Pada setiap MoU biasanya dituangkan dalam surat dan kop suratnya berlogo instansi resmi. Karena saya belum pernah melihat maka belum bisa memberi konfirmasi,” tutur Hari.
“Di BIN sendiri tidak ada arsip surat dimaksud, biasanya jika ada MoU pasti ada arsip. Maka seyogyanya perihal surat tersebut ditanyakan otentikasinya ke MRS,” tambahnya.
Hari pun menyerahkan ke majelis hakim jika Rizieq menunjukkan surat kesepakatan itu di pengadilan. Menurutnya, hakim dapat menilai keabsahan dengan melakukan uji forensik.
“Karena ini sudah masuk di persidangan, maka jika surat tersebut ditunjukkan, hakimlah yang menilai keabsahan dan kebenaran surat itu secara hukum setelah ada uji forensik,” pungkasnya.
Adapun isi pertemuan antara BG dan HRS dan Tito, dilakukan untuk berdialog dan rekonsiliasi. HRS mengatakan, pertemuan dengan Budi Gunawan terjadi pada Juni 2017 di salah satu Hotel Berbintang Lima di Kota Jeddah, Arab Saudi.
Kesepakatan tertulis itu ditanda-tangani oleh HRS dan Komandan Operasional BIN Mayjen TNI (Purn) Agus Soeharto di hadapan Budi Gunawan. Surat itu, kemudian dibawa ke Jakarta dan dipersaksikan serta ditandatangani juga oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin yang saat itu menjabat Ketua Umum MUI Pusat.
“Di antara isi kesepakatan tersebut adalah ‘Stop semua kasus hukum saya dkk’ sehingga tidak ada lagi Fitnah Kriminalisasi, dan sepakat mengedepankan dialog dari pada Pengerahan Massa, serta siap mendukung semua kebijakan Pemerintahan Jokowi selama tidak bertentangan dengan Ajaran Agama Islam dan Konstitusi Negara Indonesia,” kata HRS saat membacakan pleidoinya, di PN Jakarta Timur, Kamis (10/6/2021).
Sementara, pertemuan dengan Tito disebutnya terjadi pada tahun 2018 dan 2019. Ia mengaku bertemu Tito dua kali di salah satu Hotel Berbintang Lima di dekat Masjidil Haram, Mekah. Dalam pertemuan itu, HRS menyatakan siap tidak terlibat sama sekali dengan urusan politik praktis terkait Pilpres 2019 dengan tiga syarat.
Pelatih Persija Jakarta Carlos Pena menyebut bahwa saat ini Macan Kemayoran fokus mendulang tiga poin…
Lagu berjudul Bunga Maaf merupakan lantunan hits milik grup band kekinian bernama The Lantis. Lirik…
Chelsea diklaim siap mempermanenkan status Jadon Sancho, dimana Sancho sejatinya merupakan pemain pinjaman dari Manchester…
Marcus Rashford semakin dipertanyakan kiprahnya, bahkan belum ada tanda-tanda apakah pemain berusia 27 tahun tersebut…
Resep kali ini ada minuman Es Soda Gembira yang tentunya enak, cocok juga disajikan ketika…
JAKARTA - Manchester City masih dibayang-bayangi fase keterpurukan, tumpulnya Erling Haaland dinilai jadi faktor menurunnya…