JAKARTA, HOLOPIS.COM – Otoritas militer Myanmar telah mendakwa pemimpin terguling, Aung San Suu Kyi dengan tuduhan korupsi, yang merupakan tuduhan paling serius yang dijatuhkan terhadapnya hingga saat ini. Suu Kyi dituduh menerima uang tunai dan emas dalam suap, dan menghadapi hukuman 15 tahun penjara jika terbukti bersalah.
Ia juga menghadapi enam dakwaan lain terkait dengan dugaan impor walkie-talkie ilegal dan menghasut kerusuhan publik. Mantan penasihat negara ditangkap pada 1 Februari ketika militer merebut kekuasaan dalam sebuah kudeta.
Sejak itu ia ditahan pada tahanan rumah, dan jarang terlihat atapun terdengar kabarnya dipublik.
Sebuah kabar juga mengatakan pemerintah sipil sebelumnya, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), telah kehilangan sejumlah besar uang dalam kesepakatan tanah.
Selain Suu Kyi, yang menghabiskan bertahun-tahun sebagai tahanan rumah selama periode pemerintahan militer sebelumnya, beberapa mantan pejabat lainnya menghadapi tuduhan korupsi dan penyuapan yang serupa.
Militer Myanmar merebut kekuasaan dengan tuduhan kecurangan pemilih dalam pemilihan umum yang diadakan tahun lalu. Namun pemantau pemilu independen mengatakan, pemilu tersebut dilakukan secara bebas dan adil. Tuduhan terhadap Suu Kyi telah banyak dikritik karena bermotif politik.
Kudeta itu memicu demonstrasi yang meluas, dan militer Myanmar secara brutal menindak pengunjuk rasa pro-demokrasi.
Pasukan keamanan telah membunuh lebih dari 800 orang dan menahan hampir 5.000 orang hingga saat ini, menurut kelompok pemantau Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP). (zik)