JAKARTA, HOLOPIS.COM – Menteri luar negeri junta militer Myanmar telah mempertahankan rencananya dalam memulihkan demokrasi, demikian dikatakan oleh media pemerintah setelah pertemuan dengan negara-negara Asia Tenggara, dimana tentara junta militer diminta untuk mengakhiri kekacauan yang terjadi di Myanmar.
Junta militer Myanmar diketahui tidak terlalu mengindahkan tuntutan dari Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dalam menghormati “konsensus” yang disepakati bertujuan untuk mengakhiri kekerasan.
Seperti diketahui sebelumnya, Para menteri luar negeri negara-negara ASEAN, mengadakan pertemuan dengan Menlu China, Wang Yi pada Senin (7/6). Penyelenggaraan tersebut dilakukan untuk perayaan tiga dasawarsa kemitraan antara ASEAN dan China.
Dalam pertemuan itu, para menteri luar negeri mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap lambannya Myanmar dalam mengakhiri kekacauan yang terjadi sejak junta militer menggulingkan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi pada 1 Februari lalu.
Menteri luar negeri RI, Retno Marsudi mengatakan, bantuan dari China untuk ASEAN dalam mewujudkan konsensus yang dihasilkan dari pertemuaan akan sangat berguna untuk solusi perdamaian.
“Dukungan RRT (Republik Rakyat China) kepada ASEAN guna menindak lanjuti empat poin dari konsensus itu akan sangat dihargai karena hal ini akan memberikan kontribusi bagi upaya mencapai solusi damai atas krisis yang terjadi,” kata Menlu RI, Retno Marsudi.
Adakan Pertemuan di China, ASEAN Kecewa Dengan Junta Militer Myanmar yang Lamban Dalam Atasi Kekacauan
Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.