Dalam webinar ini, Felix menyampaikan materi bertajuk “Cerdas Bertansaksi dengan Dompet Digital”. Ia menuturkan, literasi digital erat kaitannya dengan inklusi keuangan. Di era teknologi saat ini, harus diakui bahwa sejumlah kawasan di daerah tertinggal, terluar, dan terdepan (3T) masih belum terhubung dengan layanan keuangan. Oleh karena itu, peran dompet digital menjadi penting bagi tercapainya target inklusi keuangan 99 persen di 2024.
Masyarakat yang tidak punya akses ke perbankan akan kesulitan dalam transaksi keuangan sehari-hari. Mereka juga tidak dapat kesempatan memperbesar bisnis, sebab akses perbankan erat sekali hubungannya dengan capital atau permodalan.
Dalam kesempatan tersebut, Felix memberikan kiat aman bertransaksi dengan dompet digital. Pertama sekali yang harus diperhatikan adalah aplikasinya sendiri. Aplikasi yang digunakan sebaiknya adalah aplikasi yang sudah memiliki lisensi-lisensi yang ditetapkan oleh regulator. Kedua, harus waspada terhadap segala tindakan yang dilakukan saat menggunakan aplikasi dompet digital.
“Ketiga, sandi, kode, dan seluruh informasi yang menjadi kerahasiaan pribadi hanya kita yang tahu, dan pastikan tidak membagikannya ke orang lain. Keempat, apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan segera hubungi pusat bantuan yang disediakan oleh aplikasi dompet digital,” kata Felix.
Sementara itu, Nitro menambahkan materi berjudul “Memahami Aturan Bertransaksi dengan Dompet Digital” yang membahas tentang tips menggunakan dompet digital. Pertama, tentukan batas saldo untuk masing-masing dompet digital.
“Kedua, lakukan penambahan dana (top-up) sekaligus dalam jumlah yang dianggarkan untuk menghemat biaya top-up, atau manfaatkan biaya transfer gratis dari bank tertentu,” kata Nitro. Ketiga, hindari menggunakan fasilitas bayar nanti atau pay-later.
Lebih dari itu, Nitro meminta penyelenggara dompet digital senantiasa meningkatkan proteksi keamanan data pengguna. Dari sisi pengguna sendiri diharapkan dapat menjaga keamanan data pribadi. Caranya dengan melindungi piranti pribadi dengan sandi atau ID sentuh. Buatlah PIN dompet digital yang tidak mudah ditebak (hindari menggunakan tanggal lahir atau angka berturutan).
“Terakhir, hati-hati dengan social engineering. Jangan pernah membagikan sandi atau kode verfikasi OTP yang diterima di piranti elektronik atau gawai kepada siapa pun,” ucap Nitro.
Follow channel WhatsApp Holopis.com
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber dengan link Holopis.com.
Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.