WELLINGTON, HOLOPISCOM – Pemerintah Selandia Baru menetapkan status darurat untuk Provinsi Canterbury dikarenakan terpaan banjir bandang yang dipicu hujan deras. Banjir bandang tersebut menyebabkan ribuan penduduk setempat mengungsi.
Dilansir dari AFP, Pada Senin (31/5), Pelaksana Tugas Menteri Penanggulangan Bencana Selandia Baru, Kris Faafoi, mengatakan pemerintah Selandia Baru telah mengerahkan tentara dalam membantu proses evakuasi penduduk. Ia juga menambahkan ada sekitar 3000 rumah yang terdampak banjir bandang.
“Hujan deras akan terus terjadi sampai besok. Pemerintah setempat akan terus memantau tinggi permukaan sungai,” kata Faafoi.
Badan Meteorologi Selandia Baru menerbitkan peringatan siaga satu di Provinsi Canterbury, dan mencatat curah hujan yang mencapai 300 milimeter. Sementara di Ibu Kota Provinsi Christchurc diperkirakan mencapai 100 milimeter.
Komandan Korps Garda Nasional Canterbury, Neville Reilly, menyatakan mereka menetapkan siaga satu untuk menghindari korban jiwa. Beberapa rencana evakuasi pun sudah ia lakukan agar memiliki waktu yang cukup untuk melakukan pengevakuasian dan penyelamatan.
Sungai Ashburton yang merupakan sungai terbesar di provinsi tersebut pun ketinggiannya terus dipantau, agar pemerintah setempat memiliki waktu yang cukup mengevakuasi sekitar 4000 penduduk yang bermukim di wilayah sekitar.
Banjir bandang tersebut terjadi di tengah-tengah kunjungan Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, di Selandia Baru.
Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern sendiri menyatakan akan terbang ke Christchurch pada hari ini untuk melihat langsung kondisi wilayah yang dilanda banjir. (zik)