JAKARTA, HOLOPIS.COM – Teh merupaka minuman yang tak asing bagi siapapun disegala penjuru dunia, bahkan teh dikenal sebagai minum yang memiliki banyak khasiat. Bahkan selama berabad-abad teh digunakan tak hanya sekadar pelepas dahaga, banyak yang mengonsumsi teh dalam rangka mencari ketenangan, kesegaran bahkan ada pula yang mengasosiasikan teh dengan suasana kebersamaan.
Melihat pertumbuhan konsumsi teh di seluruh dunia, PBB pun menetapkan 21 Mei sebagai ‘International Tea Day‘.
Meski sama-sama suka meminum teh, tiap negara memiliki tradisi minum teh yang berbeda. Di Indonesia sendiri, kita sering kali hanya menyeduh teh dengan air panas dan pemanis seperti gula pasir.
Namun ternyata ada pula masyarakat yang minum teh dengan rempah, butter, susu atau polos begitu saja.
1. Masala chai – India
India merupakan negara produsen dan konsumen teh yang sangat besar. Sebagaimana dikutip Insider, ‘chai’ dalam bahasa Hindi. Masyarakat India akrab dengan campuran chai dengan aneka rempah-rempah.
Resep tiap wilayah bisa berbeda tetapi yang cukup umum dinikmati adalah masala chai (teh masala).
Ini menggabungkan kapulaga, kayu manis, cengkeh, jahe bubuk, lada hitam, susu dan gula. Secara tradisional, susu yang digunakan untuk masala chai adalah susu kerbau.
Anda bisa menemukan chai di manapun mulai dari restoran hingga pedagang pinggir jalan. Dilansir Mental Floss, lapak jualan chai atau chaiwallah menjajakan teh dengan cangkir kecil yang terbuat dari tanah liat. Ada sebagian yang menganggap serpihan debu dari cangkir jadi bahan penting untuk memberikan cita rasa pada teh.
2. Cha yen – Thailand
Tradisi minum teh di Thailand muncul berkat masuknya pengungsi asal Tiongkok usai perang saudara Tiongkok (1949). Namun budaya teh di Thailand terbilang unik dengan kehadiran ‘cha yen’ atau es teh Thailand yang berwarna kuning-oranye pekat.
Cha yen menggunakan campuran teh Ceylon atau Assam, gula, susu kental manis, rempah termasuk adas, asam, juga bunga jeruk dan es. Minuman ini pas dikonsumsi saat cuaca panas terik.
Cha yen begitu populer di berbagai negara termasuk Indonesia. Di Indonesia, cha yen lebih dikenal dengan sebutan ‘Thai tea’.
3. Bubble tea – Taiwan
Teh susu boba (boba milk tea) kini seolah bersaing dengan popularitas es kopi susu. Sebelum berjaya di Indonesia, teh susu boba rupanya ditemukan atas unsur ketidaksengajaan.
Pada 1988, Lin Hsiu Hui, manajer pengembangan produk di kedai teh Chun Shui Tang, Taiwan, menjatuhkan beberapa bola tapioka dari fen yuan selama rapat. Tak selang berapa lama, kedai menjual kreasi unik ini hingga populer di seluruh negeri bahkan mancanegara.
Di Taiwan, kreasi teh ini disebut bubble tea. terbuat dari es teh baik teh hitam, teh hijau, teh melati atau teh oolong, ditambah susu bubuk dan sirup manis. Bubble alias gelembung berupa bola-bola mini dari tepung tapioka.
4. Gongfu cha – China
Dalam bahasa setempat, ‘cha dao’ berarti cara minum teh. Mengutip dari NDTV, cha dao melambangkan budaya teh Tiongkok yang berusia 4000 tahun. Buat orang Tiongkok, minum teh bukan sekadar menyeduh teh dengan air panas. Di sana terdapat upacara menyiapkan teh atau disebut Gongfu Cha.
Gongfu cha meliputi proses yang sangat detail pun dengan desain panci dan cangkir yang rumit. Ritual akan melibatkan mangkuk, saringan, penjepit, serbet, baki dan ‘cangkir aroma’ khusus untuk menghirup aroma teh.
5. Chanoyu – Jepang
Jepang pun memiliki upacara minum teh atau chanoyu. Pelaku ritual ini memerlukan keahlian khusus.
Pertama, bubuk matcha (teh hijau) diukur dengan sendok kayu kecil (chasaku), lalu diseduh dalam mangkuk teh (chawan). Perlahan campuran air dan bubuk matcha diaduk dengan chasen (kocokan dari bambu).
Upacara fokus pada proses pembuatan teh yang estetik, melibatkan kelembutan dan kelincahan tangan. Biasanya matcha disajikan dengan kudapan serba manis untuk menyeimbangkan rasa matcha yang sangat pahit.
6. Teh poci – Indonesia
Indonesia pun termasuk penghasil dan konsumen teh yang cukup besar. Tradisi minum tehnya pun beragam tergantung daerah. Namun salah satu tradisi minum teh yang cukup kesohor adalah teh poci.
Teh poci berkembang di kalangan suku Jawa di mana teh diseduh dengan air mendidih dalam teko dari tanah liat (poci). Teh akan disajikan dengan gula batu yang diletakkan di dalam cangkir mini dari tanah liat.
Anda cukup menuangkan teh dan menyesapnya tanpa proses mengaduk. Perlahan gula batu akan mencair lalu memberikan rasa manis. Biasanya teh poci disajikan bersama gorengan terutama tempe mendoan. (STV)
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah merilis informasi terkini perihal prakiraan cuaca Jakarta pada…
uluhan orang tewas pada tragedi berdarah di Tanjung Priok 38 tahun yang lalu tepat di…
Liga 1 pekan ke-17 kembali berlanjut, sejumlah laga sengit pun bakal tersaji seperti hal nya…
Hasil pertandingan Lazio vs Atalanta pada lanjutan Liga Italia musim 2024/2025, berakhir dengan skor imbang…
JAKARTA - Peneliti Pusat Studi Anti Korupsi Universitas Gadjah Mada, Zaenur Rohman menilai bahwa memang…
Presiden Prabowo Subianto menghadiri acara Perayaan Natal Nasional 2024 yang bertajuk “Marilah Sekarang Kita Pergi…