JAKARTA, HOLOPIS.COM – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menemukan dua kasus penularan Covid-19 varian B.1617.2 asal India. Kasus-kasus itu ditemukan dalam proses whole genome sequencing (WGS) yang dilakukan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Balitbangkes).
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Widyastuti mengatakan pihaknya mengirim 352 spesimen terduga mutasi Covid-19. Namun, baru 17 spesimen yang sudah selesai diteliti.
“Hasil yang sudah keluar dari Litbangkes ditemukan dua kasus dengan Variant of Concern (VoC) B.1617.2 India. Sementara 15 spesimen tidak ditemukan mutasi virus, dan yang lainnya masih menunggu hasil,” kata Widyastuti dalam keterangan tertulis, Sabtu (22/5).
Widyastuti menyampaikan satu spesimen adalah milik seorang tenaga kesehatan (nakes). Nakes itu positif Covid-19 pada 3-17 April. Kemenkes menyatakan pasien itu tertular corona varian India pada 30 April.
Spesimen kedua milik warga negara India yang baru tiba di Indonesia. WN India itu dinyatakan tertular corona varian India pada 30 April. Ia dirawat di rumah sakit usai hasil tes PCR menunjukkan positif Covid-19.
“Saat ini, pasien WNA masih diisolasi di salah satu RS di Jakarta dan menunggu hasil negatif PCR untuk melanjutkan perjalanan ke wilayah yang dituju,” ucap Widyastuti.
Dia berkata Pemprov DKI mengintensifkan tes dan penelusuran kontak guna menekan potensi penularan Covid-19 varian baru. DKI juga terus mendeteksi varian baru corona lewat whole genome sequencing.
“Dinkes DKI Jakarta juga terus berkoordinasi bersama Kementerian Kesehatan dan mengirimkan spesimen terduga mutasi virus ke Litbangkes Kemenkes RI untuk dilakukan WGS pada seluruh kasus positif dari pelaku perjalanan luar negeri ke Indonesia,” ujarnya.
Virus carona varian B.1617 merupakan varian yang cepat menular. Varian ini ditengarai jadi salah satu pemicu lonjakan kasus di India. (zik)