JAKARTA, HOLOPIS.COM – Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno mengatakan, warga Perumahan Griya Melati Bubulak, Bogor Barat, Kota Bogor tersebut terpapar dari salah seorang warga yang terkonfirmasi positif covid-19 usai melakukan perjalanan ke luar kota 10 hari sebelum hari raya idul fitri.
“Jadi ada warga yang mengalami gejala covid-19, ia melakukan rapid tes antigen secara mandiri pada Jumat 14 Mei 2021. Hasilnya di hari Sabtu 15 Mei 2021 ternyata positif covid-19,” katanya, Selasa (18/5).
Sebelumnya, warga tersebut sempat aktif beraktivitas dan bercengkrama dengan warga lainnya di masjid perumahan. Bahkan, ia juga sempat melakukan itikaf, salat idul fitri dan salat jumat berjamaah di masjid perumahan.
“Berdasarkan hasil penelusuran, diduga warga yang positif covid-19 ini terpapar usai melaksanakan tugas ke luar kota sebelum ia dinyatakan positif covid-19. Alhasil warga yang sempat kontak erat dengan yang bersangkutan diperiksa petugas,” ujarnya.
Dinas Kesehatan Kota Bogor telah menerima hasil tes swab PCR dari 55 warga Perumahan Griya Melati. Hasilnya tujuh orang dinyatakan positif Covid-19.
“Kami informasikan 55 sampel swab PCR warga Griya Melati hasil 7 positif dan 48 negatif. Jadi total kasus positif Griya Melati 25 kasus ditambah 7 kasus menjadi 32 orang,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno, Kamis (20/5).
Sri menambahkan, Satgas Covid-19 Kota Bogor langsung menindaklanjuti tambahan kasus positif ini. Para warga langsung dilakukan isolasi.
Sementara Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, para warga Perumahan Griya Melati saat ini melakukan isolasi mandiri. Pemkot Bogor juga telah memberikan bantuan seperti kebutuhan logistik dan obat-obatan.
“Yang tidak ada gejala tetap isolasi mandiri di rumah, yang ada gejala nanti diarahkan ke rumah sakit. Mayoritas sejauh ini gejalanya ringan saja, jadi isolasi mandiri. Tapi kami standby kan petugas untuk memonitor kondisi kesehatan warga setiap hari,” ujar Bima Arya.
Bima menambahkan, kasus di Perumahan Griya Melati harus menjadi pelajaran bagi kader RW siaga di wilayah lainnya.
“Ini angka yang sangat besar. Tentu ini menjadi atensi khusus bagi Satgas dan menjadi peringatan bagi RT/RW se-Kota Bogor agar tidak lalai mengidentifikasi orang yang baru datang dari luar kota,” kata Bima.
Lebih lanjut, dalam mengantisipasi warga yang baru datang dari luar kota, Bima, mengatakan mereka wajib menjalani rapid tes antigen.
“Saya dan Pak Kapolresta menginstruksikan RT/RW untuk mengikuti prosedur yang telah disepakati. Kalau ada yang pulang dari luar kota langsung di antigen, protokol kesehatannya seperti apa setelah itu. Jadi penguatannya di PPKM mikro,” tutup Bima. (zik)