JAKARTA, HOLOPIS.COM – Aksi saling serang antara Israel dan milisi di Jalur Gaza, Palestina, sampai saat ini menelan 217 korban jiwa warga sipil. Sebanyak 63 orang diantaranya merupakan anak-anak.
Jumlah korban terus bertambah karena Israel terus menggelar serangan udara ke Jalur Gaza sepanjang Selasa kemarin. Serangan itu juga menyebabkan lebih dari 1.400 penduduk Jalur Gaza terluka.
Sementara itu, jumlah korban tewas di pihak Israel akibat serangan roket yang diluncurkan sejumlah milisi di Jalur Gaza bertambah menjadi 12 orang. Dilaporkan dua warga negara Thailand yang bekerja di sebuah pabrik di selatan wilayah Eshkol, Israel, tewas setelah tempat kerja mereka dihantam roket Hamas. Selain itu, beberapa buruh pabrik itu juga terluka.
Para penduduk Jalur Gaza mengatakan bingung mengapa rumah mereka menjadi target serangan Israel.
“Mereka (Israel) menghancurkan rumah kami tetapi saya tidak mengerti mengapa kami menjadi sasaran,” kata seorang penduduk Jalur Gaza, Nazmi al-Dahdouh (70).
Diketahui Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan dengan tegas akan terus melancarkan serang udara ke Gaza, Palestina. Bahkan keputusan Netanyahu seraya didukung oleh Pemerintahan Amerika Serikat, Joe Biden, yang diketahui diam-diam menyetujui pembelian bom canggih oleh Israel.

warga palestina membawa jenazah
Warga membawa jenazah warga Palestina yang tewas dalam serangan udara Israel yang melanda rumah mereka di Kota Gaza, Minggu, 16 Mei 2021. (AP Abdel Kareem Hana)

Secara terpisah, penduduk Palestina di Tepi Barat kemarin menggelar unjuk rasa menentang serangan Israel ke Jalur Gaza dan menolak pengusiran warga Palestina di Sheikh Jarrah, Yerusalem. Para pedemo akhirnya terlibat bentrokan dengan aparat keamanan Israel.
Di Ramallah dilaporkan dua tentara Israel terluka akibat bentrok dengan warga Palestina. Selain itu, Israel menyatakan seorang prajurit mereka di Hebron menjadi sasaran serangan warga Palestina, dan pelakunya ditembak mati.
Sedangkan menurut keterangan Kementerian Kesehatan Palestina, aparat keamanan Israel menembak mati empat warga sipil di Tepi Barat. Hal itu menambah jumlah korban tewas dalam bentrokan yang terjadi sejak 10 Mei di Yerusalem menjadi 24 orang.
Lembaga Bulan Sabit Merah Palestina menyatakan korban luka dalam bentrokan unjuk rasa kemarin di Tepi Barat dan Yerusalem mencapai 150 orang. Sebanyak 35 orang diantaranya mengalami luka tembak akibat peluru tajam.
Kemudian 80 orang Palestina dilaporkan mengalami gangguan pernapasan akibat menghirup gas air mata yang dilepaskan aparat keamanan Israel.
Ilustrasi Perbatasan Palestina dan Israel
Ilustrasi Perbatasan Palestina dan Israel Foto AP Photo-Adel Hana

Bentrokan antara warga Palestina dan aparat keamanan Israel di kawasan Sheikh Jarrah juga kembali terjadi. Aparat Israel menembakkan gas air mata dan menggunakan meriam air untuk memukul mundur penduduk Palestina.
Peperangan antara Israel dan Hamas meletus pada 10 Mei, beberapa hari sebelum Idulfitri. Alasan Hamas menggelar serangan roket adalah membalas sikap aparat keamanan Israel yang menghalangi dan menyerang warga Palestina yang tengah beribadah di kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem.
Selain itu, mereka juga membalas sikap pemukim ilegal Israel yang hendak mengusir para penduduk Palestina yang menetap di kawasan Sheikh Jarrah, sebelah timur Yerusalem.
Sedangkan Israel menyatakan membalas serangan Hamas dan berupaya melindungi penduduknya dari aksi teroris. (zik)