JAKARTA,HOLOPIS.COM- Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Pemprov DKI Jakarta mengatakan ramainya sejumlah tempat pemakaman umum (TPU) oleh warga di tengah larangan ziarah kubur menjadi bahan evaluasi. Dinas Pertamanan dan Hutan Kota mengatakan ada puluhan TPU di Jakarta yang akses tak bisa ditutup secara rapat.
“Cuma memang yang tadi teman-teman media mungkin sampaikan itu memang jadi evaluasi kita juga, tapi memang sebenarnya kami memperlakukan masyarakat Jakarta bukan pelaku kejahatan tentunya itu juga harus dimengerti juga petugas kami di lapangan. Jadi memang cara persuasif, humanis, yang santun, akan kami sampaikan kepada masyarakat untuk melaksanakan hal-hal yang kami harapkan,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Ivan Nurcahyo kepada wartawan, Kamis (13/5).
Lebih dari 70 TPU di Jakarta menurut Ivan tak bisa ditutup secara sempurna aksesnya dari warga. Sebab, TPU-TPU tersebut lokasinya berhimpitan dengan permukiman warga, sehingga akses masuk ke TPU mudah lewat permukiman warga.
“Memang kami sadari dari 82 lokasi TPU yang dikelola Pemda DKI, itu lebih dari 70 lokasi itu memang tidak dalam area tertutup, seperti di Menteng Pulo, terus beberapa di Tanah Kusir, Tegal Alur, dan sebagainya. Itu punya akses yang tidak bisa ditutup karena memang lintasnya itu lintasan umum artinya,” ujarnya.
Ivan mengatakan setiap TPU yang dikelola Pemprov DKI Jakarta telah ditutup akses utamanya selama larangan ziarah kubur mulai 12-16 Mei. Namun, diakuinya memang ada warga yang memaksakan diri ingin tetap berziarah kubur di TPU.
“Sebenernya sih semua area itu, di area parkirnya sudah kami tutup, artinya mereka kami batasi sedemikian rupa untuk melakukan ziarah, cuma mungkin memang ada satu dan dua dari mereka yang agak sedikit memaksa, kami memang tidak represif ya dengan mereka mungkin dengan pembatasan waktu yang sangat kendali ketat, itu opsi terakhir kami berikan,” ucapnya.
Soal pintu TPU Tegal Alur yang disebut Satpol PP Jakarta Barat dijebol oleh sejumlah warga, Ivan mengatakan Dinas Pertamanan dan Hutan Kota belum menerima laporan tersebut. Belum diketahui apakah pintu yang dijebol itu bagian aset Pemprov DKI Jakarta atau tidak.
“Belum sih ya laporannya, belum masuk ke dinas ada vandalisme apa lagi perusakan aset sih, sampai saat ini di dinas belum terima laporan seperti, apakah itu termasuk aset kami atau, tetapi memang banyak sekali pintu akses di Tegal Alur ya,” sebutnya.
Untuk mengantisipasi warga yang ingin melakukan ziarah kubur, Ivan mengatakan Dinas Pertamanan dan Hutan Kota telah berkoordinasi dengan Satpol PP. Ivan mengatakan petugas akan mengedepankan aksi humanis menghadapi warga.(STV)
Follow channel WhatsApp Holopis.com
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber dengan link Holopis.com.
Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.