JAKARTA, HOLOPIS.COM – Kebijakan pemerintah untuk menekan laju penularan Covid-19 di masa Lebaran 2021 ini telah diterapkan. Pemerintah mengambil keputusan tersebut karena melihat adanya tanda-tanda kasus Covid-19 mulai meningkat kembali di Indonesia, setelah sebelumnya sempat menunjukkan penurunan.
Juru bicara Kementerian Kesehatan RI, dr Siti Nadia Tarmizi, mengungkapkan bahwa ada tiga tanda yang terlihat.
Pertama, peningkatan mobilitas masyarakat, peningkatan kasus konfirmasi dan kematian di berbagai provinsi. Serta tren peningkatan keterisian tempat tidur perawatan di rumah sakit.
“Itulah mengapa pemerintah sudah menetapkan dari jauh-jauh hari bahwa masyarakat diminta untuk tidak mudik karena sudah dilihat, pertama: Selama akhir Maret sampai dengan April, terus menerus terjadi peningkatan pergerakan masyarakat,” papar Nadia, Jumat (7/5).
“Kita lihat pergerakan masyarakat dari hari ke hari, mulai dari akhir Maret ke April, grafiknya naik. Berarti ada peningkatan mobilitas masyarakat. Faktor mobilitas ini jadi pemicu terjadinya peningkatan penularan virus corona,” lanjutnya.
Kedua, kata Nadia, setidaknya terdapat 24 dari 34 provinsi di Indonesia yang selama satu bulan terakhir mencatat adanya tren peningkatan kasus konfirmasi positif. Tentu ini perlu diwaspadai, mengingat mudik bisa membuat kasus yang sebelumnya sudah mengalami peningkatan, menjadi jauh melesat naik.
Dan yang menjadi alarm bagi masyarakat Indonesia adalah juga bertambahnya kematian akibat Covid-19 di 25 provinsi di Indonesia selama satu bulan terakhir.
“Sedikit menjadi alarm kita kembali, peningkatan kasus kematian. Kita lihat ada tren peningkatan kasus kematian yang terjadi, tentunya dibuktikan, ada 25 provinsi yang memang menunjukkan peningkatan kasus kematian. Tentunya jadi catatan kita,” papar dia.
Kemudian, yang ketiga adalah adanya tren peningkatan keterisian tempat tidur (Bed Occupancy Rate, BOR) di berbagai provinsi di Indonesia.
“Ketiga, kalau dilihat kembali selain tren penambahan kasus dalam satu bulan terakhir, ada beberapa provinsi yang tren perawatan rumah sakit sebulan terakhir ini terus meningkat. Berarti keterisian tempat tidur isolasi dan untuk kasus-kasus intensif itu meningkat. Itu ada di 19 provinsi,” beber Nadia.
Nadia mengatakan di Indonesia dalam 2 pekan terakhir, kasus positif cenderung stabil. Ini bukan hal yang baik, sebab jika stabil, berarti pengendalian penyebaran Covid-19 tidak menunjukkan adanya kemajuan.
“Sudah 2 minggu ini positif kita ini cenderung stabil. Stabilnya antara 5.000 sampai 6.000 (kasus). Sebelumnya kita turunkan dari angka 10.000 ke angka 5.000, bahkan pernah menyentuh angka 4.000. Tapi kemudian naik lagi,” jelasnya. (zik)
Follow channel WhatsApp Holopis.com
Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.