YERUSSALEM, HOLOPISCOM – Sejumlah negara Eropa mendesak Israel untuk menghentikan pembangunan permukiman di Tepi Barat. Desakan itu muncul dari Prancis, Jerman, Italia, Spanyol dan Inggris.
Pernyataan bersama itu muncul ketika ketegangan memanas di sekitar Yerusalem Timur, wilayah lain yang dicari Palestina untuk negara masa depan, di mana pemukim Yahudi yang didukung oleh pengadilan Israel telah mengambil alih beberapa rumah di lingkungan Sheikh Jarrah.
“Kami mendesak pemerintah Israel untuk membatalkan keputusannya untuk menyegerakan pembangunan 540 unit permukiman di daerah Har Homa E di Tepi Barat yang diduduki, dan untuk menghentikan kebijakan perluasan permukiman di seluruh Wilayah Pendudukan Palestina,” kata negara-negara Eropa itu dalam pernyataan bersama yang dilansir Jumat (7/4/2021).
“Jika diterapkan, keputusan untuk memajukan permukiman di Har Homa, antara Yerusalem Timur dan Betlehem, akan menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada prospek Negara Palestina yang layak, dengan Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan Negara Palestina,” kata mereka.
Di Sheikh Jarrah, polisi Israel mengatakan mereka telah menangkap sembilan orang karena perilaku tidak tertib atau penyerangan ketika para pemukim berhadapan dengan pengunjuk rasa Palestina dalam bentrokan malam.
Seorang reporter Reuters melihat sebuah mobil terbakar di dekat sebuah rumah yang diambil alih oleh para pemukim. Tidak segera jelas siapa yang membakar mobil tersebut.
Mahkamah Agung Israel akan mendengar gugatan minggu depan atas penggusuran warga Palestina yang diperintahkan oleh pengadilan yang lebih rendah yang mendukung klaim pemukim. Kelompok hak asasi manusia mengatakan keputusan itu, jika diterapkan, dapat menjadi preseden bagi puluhan rumah lainnya.
Seorang anggota parlemen sayap kanan Israel, Itamar Ben-Gvir, mengatakan dia sedang mendirikan sebuah kantor di lingkungan itu – yang oleh sebagian orang Yahudi dikenal sebagai “Simon yang Adil”, setelah seorang imam besar kuno dimakamkan di sana.
“Saya senang karena, sejak kami tiba, polisi mulai bekerja,” cuit Ben-Gvir. “Tapi jika polisi tidak menangani teroris dengan tangan yang kuat, kami akan berada di sini sampai ada ketenangan.”
Israel melakukan agresi di Yerusalem Timur, Tepi Barat dan Jalur Gaza sejak perang tahun 1967. Mereka menganggap seluruh Yerusalem sebagai ibu kotanya, status yang belum mendapat dukungan internasional.
Sumber: Reuters
Follow channel WhatsApp Holopis.com
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber dengan link Holopis.com.
Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.