JAKARTA, HOLOPIS.COM – Penularan Covid-19 di India memburuk. Dalam 10 hari terkahir, penambahan kasus harian selalu di atas 300 ribu. Sehingga kini jumlah kasus positif mencapai 20 juta lebih.
Lonjakan kasus Covid-19 di India juga berdampak terhadap program vaksinasi. Akibatnya, jumlah suntikan harian mengalami penurunan karena tenaga kesehatan kewalahan menangani lonjakan pasien baru.
Dikutip dari Reuters, Selasa (4/5), sejauh ini, tercatat baru 12 persen dari total 1,35 miliar penduduk India yang sudah menerima vaksin Covid-19.
Pada Sabtu lalu India sebenarnya sudah menerima 150.000 dosis vaksin Sputnik V asal Rusia. Pemerintah mengatakan, masih ada jutaan dosis vaksin yang akan masuk ke India.
Sementara itu, salah satu perusahaan pembuat vaksin Pfizer, mengatakan mereka masih terus melakukan diskusi dengan pemerintah terkait pengadaan vaksin Pfizer.
Sebab vaksinasi di India menggunakan AstraZeneca yang kemudian diproduksi dua perusahaan lokal yakni Serum Institute of India dan COVAXIN Bharat Biotech.
“Sayangnya, vaksin kami tidak terdaftar di India meskipun permohonan kami telah diajukan beberapa bulan yang lalu,” kata CEO Pfizer Albert Bourla.
“Kami saat ini sedang mendiskusikan dengan pemerintah India jalur persetujuan yang dipercepat untuk membuat vaksin Pfizer-BioNTech kami tersedia untuk digunakan di negara ini,” tambah dia.
Sejak terjadi lonjakan Covid-19, India memutuskan akan mempercepat persetujuan penggunaan darurat terhadap vaksin dari luar. (zik)
Follow channel WhatsApp Holopis.com
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber dengan link Holopis.com.
Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.