Jumat, 20 September 2024
Jumat, 20 September 2024

Nabi Ishaq Nenek Moyang Bangsa Romawi & Bani Israil (Yahudi)

HOLOPIS.COM – Jika Nabi Ismail adalah nenek moyang dari bangsa Arab, maka Nabi Ishaq merupakan nenek moyang dari bangsa Romawi dan Bani Israil atau Yahudi. Keduanya sama-sama merupakan putra dari Nabi Ibrahim alaihissalam.
Nabi Ishaq AS merupakan anak kedua dari Nabi Ibrahim AS. Beliau terlahir dari rahim Siti Sarah, istri pertama Nabi Ibrahim AS. Kala itu usia Nabi Ibrahim AS telah menginjak usia 120 tahunan dan Siti Sarah berusia sekitar 90 tahunan.
Umat Islam mengakui Nabi Ishaq sebagai salah satu Nabi yang wajib dipercayai dari 25 Nabi wajib diimani.
Dalam buku Sejarah Nabi-Nabi Allah karya Ahmad Bahjat dijelaskan, Alquran memang tidak menyebutkan secara detail kisah Nabi Ishak.
Disebutkan, kelahiran Nabi Ishak membawa suatu kejadian yang luar biasa di mana para malaikat menyampaikan berita gembira tentang kelahirannya. Kelahiran Nabi Ishak terjadi setelah beberapa tahun dari kelahiran Nabi Ismail, saudara tirinya.
Saat kelahiran Nabi Ishak, Siti Sarah sang ibunda sangat gembira. Meskipun semasa hidupnya Alquran tidak menjabarkan secara detail tentang Nabi Ishak, namun Allah SWT memuji Nabi Ishak sebagai salah seorang Nabi dari orang-orang yang shaleh.
Meski demikian, tidak ada alasan bagi umat Islam untuk tidak mengimani Nabi Ishak sebagai salah satu Nabi yang Allah turunkan ke bumi. Apalagi, beliau merupakan salah satu keturunan dari Nabi Ibrahim yang membawa ajaran tauhid.
Karena ketaatan dan kepasrahan Nabi Ibrahim, Allah SWT mengabulkan permintaannya. Allah SWT lalu mengutus malaikat yang menjelma kewujud manusia untuk mengabarkan kepada Ibrahim As. Isi dari kabar yang disampaikan adalah tentang akan datangnya adzab bagi kaum Luth yang telah mendurhakai Allah SWT. Kisah ini diabadikan dalam al-Qur’an surat Hud ayat 69 – ayat 70 :
وَلَقَدْ جَاءَتْ رُسُلُنَا إِبْرَاهِيمَ بِالْبُشْرَىٰ قَالُوا سَلَامًا ۖ قَالَ سَلَامٌ ۖ فَمَا لَبِثَ أَنْ جَاءَ بِعِجْلٍ حَنِيذٍ
Dan sesungguhnya utusan-utusan Kami (malaikat-malaikat) telah datang kepada lbrahim dengan membawa kabar gembira, mereka mengucapkan: “Selamat”. Ibrahim menjawab: “Selamatlah,” maka tidak lama kemudian Ibrahim menyuguhkan daging anak sapi yang dipanggang. (QS. Hud:69)
فَلَمَّا رَأَىٰ أَيْدِيَهُمْ لَا تَصِلُ إِلَيْهِ نَكِرَهُمْ وَأَوْجَسَ مِنْهُمْ خِيفَةً ۚ قَالُوا لَا تَخَفْ إِنَّا أُرْسِلْنَا إِلَىٰ قَوْمِ لُوطٍ
Maka tatkala dilihatnya tangan mereka tidak menjamahnya, Ibrahim memandang aneh perbuatan mereka, dan merasa takut kepada mereka. Malaikat itu berkata: “Jangan kamu takut, sesungguhnya kami adalah (malaikat-ma]aikat) yang diutus kepada kaum Luth”. (QS. Hud:70)
Bersamaan dengan itu, Allah SWT juga mengabarkan melalui malaikat yang dutusnya, bahwa akan lahir seorang anak dari rahim Siti Sarah istri pertamanya. Seperti yang termaktub dalam al-Qur’an di ayat selanjutnya, yakni surat Hud ayat 71 – 74 :
وَامْرَأَتُهُ قَائِمَةٌ فَضَحِكَتْ فَبَشَّرْنَاهَا بِإِسْحَاقَ وَمِنْ وَرَاءِ إِسْحَاقَ يَعْقُوبَ
Dan isterinya berdiri (dibalik tirai) lalu dia tersenyum, maka Kami sampaikan kepadanya berita gembira tentang (kelahiran) Ishak dan dari Ishak (akan lahir puteranya) Ya’qub. (QS. Hud:71)
قَالَتْ يَا وَيْلَتَىٰ أَأَلِدُ وَأَنَا عَجُوزٌ وَهَٰذَا بَعْلِي شَيْخًا ۖ إِنَّ هَٰذَا لَشَيْءٌ عَجِيبٌ
Isterinya berkata: “Sungguh mengherankan, apakah aku akan melahirkan anak padahal aku adalah seorang perempuan tua, dan ini suamikupun dalam keadaan yang sudah tua pula?. Sesungguhnya ini benar-benar suatu yang sangat aneh”. (QS. Hud:72)
قَالُوا أَتَعْجَبِينَ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ ۖ رَحْمَتُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الْبَيْتِ ۚ إِنَّهُ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
Para malaikat itu berkata: “Apakah kamu merasa heran tentang ketetapan Allah? (Itu adalah) rahmat Allah dan keberkatan-Nya, dicurahkan atas kamu, hai ahlulbait! Sesungguhnya Allah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah”. (QS. Hud:73)
فَلَمَّا ذَهَبَ عَنْ إِبْرَاهِيمَ الرَّوْعُ وَجَاءَتْهُ الْبُشْرَىٰ يُجَادِلُنَا فِي قَوْمِ لُوطٍ
Maka tatkala rasa takut hilang dari Ibrahim dan berita gembira telah datang kepadanya, diapun bersoal jawab dengan (malaikat-malaikat) Kami tentang kaum Luth. (QS. Hud:74)
Menurut ahli sejarah, Nabi Ishaq AS lahir pada tahun 1897 sebelum Masehi di Kota Hebron. Kota Hebron adalah sebuah kota yang didiami oleh suku Kana’an. Dan kelak, kaum Kana’an inilah yang dijadikan alasan diutusnya Nabi Ishaq AS untuk menegakkan agama Allah. Orang Kana’an dikenal dengan masyarakatnya yang sama sekali tak kenal Allah.
Bersama dengan saudara seayahnya, Nabi Ismail AS, Nabi Ishaq AS diutus oleh Allah untuk meneruskan perjuangan dakwah ayahandanya.
Dan setelah menginjak usia dewasa, Nabi Ibrahim AS tidak memberikan ijin anaknya untuk menikahi wanita dari kaum Kana’an. Wanita dan keseluruhan warga Kana’an kala itu memang durhaka kepada Allah dan sangat terasing dengan keluarga mereka. Maka dari itu, suatu saat Nabi Ibrahim AS mengutus seorang pelayannya untuk pergi ke daerah Harran, Irak. Kepergian pelayan tersebut ke kota yang dimaksud membawa misi untuk membawakan seorang perempuan dari saudara Ibrahim AS yang akan dijodohkan dengan Nabi Ishaq AS. Wanita tersebut bernama Rafqah binti Batu’il.
Nabi Ishaq AS kemudian menikah dengan Rafqah pada usia kisaran 40 tahun. Pernikahan itu berlangsung disaat Nabi Ibrahim AS masih hidup.
Rafqah, istri Nabi Ishaq AS, juga sempat mengalami hal yang sama seperti sang ibu mertua, yakni tak kunjung mengandung. Napak tilas jejak sang Ayah, Nabi Ishaq AS kemudian memohon kepada Allah agar segera diberikan momongan.
Alhasil, Allah pun mengabulkan do’a hambaNya tersebut. Rafqah lalu melahirkan dua orang anak kembar, semuanya laki-laki. Keduanya diberi nama ‘Ishuu dan Ya’qub. ‘Ishuu atau ‘Ish ini disebut-sebut sebagai nenek moyang yang melahirkan bangsa Romawi. Sedangkan Ya’qub adalah salah seorang anak dari Ishaq dan cucu Nabi Ibrahim AS yang kelak mendapatkan tugas untuk melanjutkan perjuangan dakwah pendahulunya sebagai Nabi dan Rasul.
Dari putra Nabi Ishaq AS inilah nantinya akan melahirkan keturunan dari Bani Israil dan menurunkan Nabi dan Rasul. Termasuk didalamnya adalah Nabi Yusuf AS putra Ya’qub hingga Nabi Isa AS. Sedangkan yang terakhir terlahir dari keturunan Nabi Ismail AS, yakni Nabi Muhammad SAW. (Republika, Mizanamanah, Umma)

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Rekomendasi

berita Lainnya
Related

MUI Kritik Ustadz Adi Hidayat soal Penyair sama dengan Pemusik

Ketua MUI (Majelis Ulama Indonesia) bidang Seni, Budaya, dan Peradaban Islam Ustadz Jeje Zaenudin memberikan tanggapan menjawab pertanyaan awak media terkait kasus tersebut. Ia mengaku sepakat dengan apa yang disampaikan oleh Ustadz Adi Hidayat tersebut.

Kumpulan Doa Pilihan di 28 Ramadan 1445 H

Jika merujuk pada perhitungan Ramadan 1445 H versi pemerintah Indonesia, maka hari ini Senin 8 April 2024 adalah Ramadan ke 28. Artinya, malam nanti adalah malam ganjil terakhir dalam bulan suci Ramadan tahun ini.

Quraish Shihab Jelaskan Lailatul Qadr Akan Datangi Mereka yang Siap Saja

Quraish Shihab memberikan penjelasan bahwa malam lailatur qadr ternyata bukan untuk setiap orang, sekalipun ia adalah muslim yang sedang atau tidak dalam keadaan berpuasa Ramadan.
Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

Berita Terbaru