HOLOPIS.COM – Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Prof Mohammad Mahfud MD menyampaikan, bahwa sejauh ini total ada 83 orang terduga teroris yang sudah ditangkap oleh Densus 88 Antireror.
Dari total tersebut, 33 orang di antaranya berasal dari Sulawesi Selatan (Sulsel).
“Per hari ini laporan yang saya terima dari Kapolri ada 83 orang sudah ditangkap, dan 33 diantaranya berasal dari Sulawesi Selatan,” kata Mahfud, Jumat (23/4).
Informasi ini disampaikan Mahfud MD saat mengunjungi Keuskupan Agung Makassar.
Menteri Pertahanan era Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) tersebut mengatakan, bahwa penangkapan para terduga teroris dilakukan dengan kehati-hatian dan juga bukti yang cukup. Karena apapun yang terjadi, proses penangkapan tetap harus sesuai dengan pedoman hukum yang ada.
“Kita sudah punya pedoman standar,” ujarnya.
Hal ini sekaligus untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat jika ada yang beranggapan bahwa penanganan kasus terorisme terbilang lambat di Indonesia.
“Jadi jangan dipikir kok pemerintah lambat, tidak lambat juga, ini 83 orang ditangkap cepat. Tetapi itu dilakukan dengan hati-hati harus ada bukti yang cukup,” paparnya.
Dalam kesempatan yang sama, Uskup Agung Makassar, Yohanes Likuada menyatakan rasa hormatnya atas kerja keras pemerintah dalam upaya menguatkan kerukunan antar umat beragama di Indonesia. Dia juga mengucapkan terimakasih atas dukungan yang diberikan oleh pemerintah.
“Atas nama umat Katolik seluruh Keuskupan Agung Makassar, saya dari relung hati paling dalam mengucapkan terima kasih, kepada Bapak Menko atas kunjungan beliau yang merupakan dukungan dari pemerintah untuk masyarakat, dan termasuk di dalamnya tentu saja umat Katolik Keuskupan Agung Makassar ini,” ujar Yohanes.
Yohanes yakin pemerintah bersungguh-sungguh dalam memberantas terorisme. Sebagai tokoh agama, Yohanes akan menjaga kebersamaan umat agar tidak terprovokasi.
“Kita percaya pemerintah sungguh-sungguh. Kami para pemuka agama memiliki tugas membangkitkan kesadaran masyarakat, agar tidak terprovokasi,” tuturnya
“Kami dari umat Katolik akan terus berupaya menjaga kebersamaan dan semakin mempererat persaudaraan diantara kita di bawah Pancasila dan NKRI. Negara menegakkan hukumnya, menjamin ketertibannya, menangkap pelakunya. Sementara tokoh-tokoh agama, menjamin kesadaran umatnya agar hidup damai dan rukun,” imbuhnya.
Selepas dari Keuskupan, Mahfud kemudian mengunjungi Rumah Sakit Bhayangkara Makassar. Kunjungan Mahfud ini untuk menjenguk beberapa korban bom Makassar yang masih dirawat. (MIB)