JAKARTA, HOLOPISCOM – Presiden Joko Widodo mengingatkan masyarakat bahwa pandemi Covid-19 belum usai. Dia meminta seluruh pihak untuk tidak menganggap remeh penyakit ini.
Jokowi menegaskan penyakit Covid-19 nyata. Menurut Jokowi, penyakit ini harus dihadapi dengan kewaspadaan bersama.
“Kita tetap harus ingat dan waspada,eling lan waspodo, tetap tidak boleh lengah, tidak boleh menyepelekan yang namanya covid,” kata Jokowi usai meninjau vaksinasi Covid-19 di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, disiarkan kanal Youtube Sekretariat Presiden, Senin (19/4).
Jokowi mengapresiasi penyelenggaraan vaksinasi di lokasi tersebut. Dia berharap vaksinasi yang dilakukan pemerintah bisa secepatnya menurunkan kurva penularan Covid-19.
Mantan Wali Kota Solo itu berkata tingkat penyebaran Covid-19 di Indonesia mulai menurun. Dia berharap masyarakat tak lengah menghadapi pandemi yang masih berlangsung.
“Jangan sampai situasi sekarang yang kurvanya sudah lebih baik, menurun, ini jadi naik lagi gara-gara kita lengah dan tidak waspada,” tutur Jokowi.
Sejak 2 Maret 2020, Indonesia telah mencatat 1.594.722 kasus positif Covid-19. Sebanyak 43.196 orang meninggal dunia, sedangkan 1.444.229 sembuh.
Pemerintah beberapa kali mengubah kebijakan penanganan pandemi Covid-19. Pada awal pagebluk, pemerintah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sejumlah daerah.
Saat ini, pemerintah mengutamakan pembatasan di lingkungan RT-RW. Mulai awal tahun ini, pemerintah memberlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Selain itu, Pemerintah Indonesia juga memilih langkah vaksinasi massal untuk mengakhiri pandemi. Sebanyak 181,5 juta orang penduduk jadi target vaksinasi Covid-19.
Follow channel WhatsApp Holopis.com
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber dengan link Holopis.com.
Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.