JAKARTA, HOLOPIS.COM – Ibu Kota New Delhi, India, kembali lockdown. New Delhi mendadak sunyi sepi setelah pemerintah kembali menerapkan penguncian wilayah akibat gelombang baru penularan virus Covid-19 yang lebih ganas dalam beberapa waktu terakhir.
Pada Sabtu (17/4), India mencatat rekor 234 ribu kasus corona baru dan 1.341 kematian dalam sehari, atau tiga kali lipat dari kasus harian Amerika Serikat-negara dengan kasus Covid-19 tertinggi di dunia.
Jumlah itu menjadikan total kasus corona di India melewati 14,5 juta dengan 175.649 kematian. New Delhi, kota berpenduduk lebih dari 20 juta orang, menjadi wilayah dengan kasus Covid-19 harian terbanyak di India.
New Delhi mengikuti Kota Mumbai yang lebih dulu menerapkan penguncian wilayah dan menutup aktivitas publik dan bisnis non-esensial demi menekan angka penularan Covid-19.
Fasilitas gym, mal, restoran, hingga tempat-tempat terkenal seperti Red Fort yang bersejarah dan menjadi tempat puluhan ribu orang biasanya berkumpul mendadak sepi.
“Tidak ada satu orang pun yang muncul,” kata petugas keamanan, Anil Dayan, seperti dikutip dari AFP.
Kepolisian New Delhi juga merazia kendaraan-kendaraan yang masih berlalu-lalang di ibu kota.
Kendati demikian, Pemerintah New Delhi meminta penduduk jangan panik.
“Semua layanan publik esensial akan tersedia selama akhir pekan,” kata Kepala Menteri New Delhi, Arvind Kejriwal.
Selain Mumbai dan New Delhi, Maharashtra yang mencakup Gujarat, negara bagian Bangalore, dan Karnataka juga memberlakukan pembatasan serupa.
Sementara itu, negara bagian Uttar Pradesh, rumah bagi sekitar 240 juta penduduk, telah memerintahkan lockdown hanya selama satu hari pada hari Minggu.
India masih mencatat peningkatan penularan corona secara signifikan. Lebih dari seribu orang di India dinyatakan positif Covid-19 setelah perayaan ritual mandi di sungai Kumbh Mela beberapa hari belakangan.
Pihak berwenang melaporkan angka infeksi ini setelah melakukan tes terhadap 50 ribu peserta Kumbh Mela di kawasan Haridwar, Uttarakhand, dalam 48 jam belakangan.
Kumbh Mela menjadi salah satu penyumbang terbanyak kasus positif Covid-19 di India. Selain itu, warga India memang kerap tak mematuhi protokol kesehatan.
Negara yang dipimpin Narendra Modi ini pun kini menempati urutan kedua negara dengan kasus infeksi Covid-19 paling banyak, menyalip posisi Brasil sebelumnya.
Lonjakan kasus corona ini pun semakin mencekik petugas medis dan fasilitas kesehatan India. Sebagian besar rumah sakit telah kekurangan tabung oksigen dan obat-obatan yang diresepkan secara luas seperti Remdevisir dan Fabiflu.
Hal ini mendorong banyak warga putus asa sehingga nekat membeli obat di pasar gelap dengan harga selangit dan risiko produk palsu.
Media sosial India pun ramai dengan cerita para warganet yang putus asa mencari bantuan agar keluarganya bisa dirawat di rumah sakit karena Covid-19. (Mhd)
PT Jasa Marga (Persero) Tbk, mencatat sebanyak 163.595 kendaraan kembali ke wilayah Jabotabek pada H+1…
Mantan Perdana Menteri India, Manmohan Singh meninggal dunia pada hari Kamis (26/12) waktu setempat, di…
KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) memeriksa dua anggota DPR RI Komisi XI terkait kasus dugaan korupsi…
Milwaukee Bucks harus kandas di tangan Brooklyn Nets pada lanjutan NBA musim 2024/2025, dengan skor…
Sebanyak 283 warga binaan yang beragama Kristen Protestan dan Katolik di Sulawesi Selatan (Sulsel) menerima…
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengklaim angka kecelakaan lalu lintas selama libur Natal dan…