Sabtu, 21 September 2024
Sabtu, 21 September 2024

Penentang Junta Militer Myanmar bentuk Pemerintah Persatuan Nasional

JAKARTA, HOLOPIS.COM – Penentang junta militer Myanmar mengumumkan pemerintahan baru, yakni Pemerintah Persatuan Nasional. Pemerintahan bayangan ini digagas oleh anggota parlemen yang digulingkan pada kudeta 1 Februari lalu. Para pemimpin protes anti-kudeta dan etnis minoritas juga ikut dalam gerakan tersebut, Jumat (16/4).
Pemerintah baru itu sengaja dibentuk bertujuan untuk mengakhiri pemerintahan militer dan memulihkan demokrasi.
“Tolong sambut pemerintah rakyat,” kata aktivis demokrasi veteran Min Ko Naing dalam pidato video 10 menit saat mengumumkan pembentukan Pemerintah Persatuan Nasional seperti dikutip dari Reuters.
Min Ko Naing mengatakan keinginan rakyat menjadi prioritas pemerintah persatuan.
“Kami berusaha mengeluarkan ini dari akarnya sehingga kami harus banyak berkorban,” katanya mengacu pada junta.
Salah satu tujuan utama pemerintah persatuan adalah mendapatkan dukungan dan pengakuan internasional. Pemerintah persatuan Nasional juga merilis susunan kabinet.
Suu Kyi, yang ditahan sejak kudeta, ditunjuk sebagai penasihat negara, sesuai dengan jabatan yang dia pegang di pemerintahan.
Sementara posisi presiden tetap diduduki oleh Win Myint yang saat ini juga berada dalam tahanan rumah.
Dilansir dari AFP, Min Ko Naing mengatakan Suu Kyi dan Win akan didampingi oleh seorang wakil presiden yang berasal dari etnis Kachin. Adapun perdana menteri dari etnis Karen.
Daftar menteri yang ditunjuk juga termasuk para pemimpin terkemuka dari kelompok etnis Chin, Shanni, Mon, Karenni dan Ta’ang.
Para politisi dipilih berdasarkan hasil pemilu 2020, masukan dari gerakan protes anti-kudeta nasional, dan kelompok etnis minoritas, juga pemberontak bersenjata di wilayah perbatasan negara, kata Min Ko Naing.
Seorang juru bicara junta tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.
Myanmar berada dalam kekacauan sejak kudeta 1 Februari yang menggulingkan pemerintah sipil pimpinan Aung San Suu Kyi.
Junta militer melakukan aksi kudeta karena menganggap pemilu yang dimenangkan oleh Suu Kyi dan partainya, NLD, curang. Mereka menuding setidaknya ada jutaan pemilih palsu yang terdaftar dalam pemilu lalu.
Kudeta kemudian memicu gelombang protes besar-besaran. Berdasarkan catatan Lembaga Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP), tindakan keras aparat keamanan Myanmar telah menewaskan sedikitnya 700 orang hingga hari ini. (zik)

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Rekomendasi

berita Lainnya
Related

Tema Hari Perdamaian Internasional 2024 : Membangun Budaya Damai

Hari Perdamaian Internasional yang diperingati setiap tanggal 21 September setiap tahunnya menjadi momen refleksi bagi seluruh umat manusia untuk mengupayakan perdamaian dunia.

Donald Trump Akan Salahkan Rakyat Yahudi Jika Ia Kalah Pilpres AS 2024

Mantan Presiden Amerika Serikat yang juga sekaligus kandidat Presiden dari Partai Republik Donald Trump mengatakan bahwa pemilih Yahudi – Ameirka Serikat akan ikut disalahkan jika ia tidak berhasil memenangkan pemilu 5 November mendatang.

China Kembali Dihantam Topan, Ratusan Ribu Orang Dievakuasi

Jalanan di lingkungan kota Shanghai China kembali dihadapi topan kedua dalam seminggu. Curah hujan yang terjadi di negara tirai bambu tersebut telah memecahkan rekor lokal di beberapa bagian kota.
Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

Berita Terbaru