JAKARTA, HOLOPISCOM – Proses vaksin Nusantara telah dimulai hari ini. Meski belum mendapat rekomendasi dari BPOM, sejumlah tokoh hingga anggota DPR sudah mendaftar menjadi relawan vaksin yang diinisiasi oleh Mantan Menteri Kesehatan Terawan itu.
Proses vaksin nusantara saat ini telah diawali pengambilan sampel darah di RSPAD Gatot Soebroto, Rabu (14/4) pagi.
Adapun tokoh dan anggota DPR yang menjadi relawan vaksin nusantara yaitu, mantan Ketum Golkar, Aburizal Bakrie, mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, anggota DPR, Emanuel Melkiades Lakalena, Saleh Daulay dan Adian Napitupulu.
“Kita berani jadi contoh. Berani untuk divaksin lebih awal. Saya melihat, para peneliti dan dokter-dokter yang bertugas semuanya ikhlas. Tidak ada muatan politik sedikit pun,” kata anggota DPR Saleh Daulay.
Saleh berharap kedaulatan dan kemandirian Indonesia dapat terjamin dalam bidang kesehatan dan pengobatan sehingga ada kesiapan dalam negeri jika ada embargo.
“Sekarang kan kita masih tergantung negara lain. Ketika diembargo, program vaksinasi kita langsung terganggu. Setidaknya, mengganggu jadwal yang sudah ditetapkan sebelumnya. Di situ pentingnya kemandirian dan kedaulatan tersebut,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IX Charles Honoris mengatakan, anggota DPR yang mengikuti rangkaian proses vaksin nusantara hari ini, merupakan inisiatif pribadi dan tidak ada kesepakatan di Komisi.
“Komisi IX DPR RI tidak pernah menyepakati secara kolektif untuk ikut vaksinasi Vaksin Nusantara. Bahwa adanya pimpinan/anggota Komisi IX yang mengikuti vaksinasi itu dilakukan secara pribadi dan tidak mewakili Komisi IX DPR RI,” ujarnya.
Charles menegaskan fraksi PDIP di Komisi IX tidak ada yang mengikuti vaksin tersebut. Alasanya karena vaksin itu belum lolos uji klinis, sesuai arahan Presiden Jokowi.
“Poksi IX PDI Perjuangan DPR RI secara kolektif tidak mengikuti vaksinasi Nusantara. Hal ini sesuai dengan arahan yang disampaikan oleh Bapak Presiden bahwa uji klinis vaksin harus dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku dan kaidah-kaidah saintifik,” tandasnya.
Temukan kami di Google News. Jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.