NTT,HOLOPIS.COM- Pemerintah prioritaskan akses internet di daerah terdampak bencana di provinsi Nusa Tenggara Timur untuk membantu percepatan penanganan bencana.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate menegaskan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Kominfo telah mengirimkan tim untuk merelokasi akses internet perangkat satelit (VSAT) di lokasi pengungsian di Lembata dan Flores Timur.
VSAT menyediakan akses internet agar memudahkan koordinasi dan komunikasi masyarakat terdampak banjir besar dan juga para relawan, aparat, dan pemerintah daerah.
” Hingga tahun ini, Kementerian Kominfo menyediakan 1333 akses internet di NTT. 130 di antaranya masih down karena masalah catu daya. Dalam situasi seperti ini BAKTI merelokasi beberapa akses internet ke daerah-daerah terdampak untuk memprioritaskan koordinasi tanggap bencana,” kata Johnny dalam kunjungannya ke Nusa Tenggara Timur, Senin (12/4).
Dalam kunjungannya, Johnny juga memantau jaringan dan layanan jaringan telekomunikasi dan internet di daerah yang minggu lalu mengalami musibah bencana alam dan tanah longsor.
Ditegaskannya, pembangunan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK) akan tetap berlanjut.
“Kedatangan saya juga untuk memastikan bahwa pembangunan infrastruktur TIK tetap dapat berlangsung, termasuk di NTT. Kejadian ini tidak menghentikan upaya kita tersebut,” katanya.
Menurut Menkominfo, Pemerintah terus bangun infrastruktur TIK untu mempercepat transformasi digital di Indonesia.
“Pada tahun 2021 akan kita bangun 421 BTS 4G di NTT, dalam rangka untuk terus mendorong transformasi digital,” tandasnya.
Dari sisi infrastruktur telekomunikasi, di Nusa Tenggara Timur terdapat 2794 BTS aktif. Dari jumlah tersebut, 450 BTS terdampak dan belum berfungsi dengan baik. Sejumlah 444 di antaranya milik operator seluler.
Selain infrastruktur tersebut, BAKTI Kominfo menyediakan juga 10 unit ponsel satelit atau satphone. Berdasarkan pengalaman-pengalaman mitigasi kebencanaan sebelumnya, BAKTI Kominfo mengantisipasi sulitnya akses telekomunikasi dengan memanfaatkan teknologi satphone.
“Selain itu, Kominfo melalui BAKTI juga mendistribusikan 40 buah telepon satelit untuk daerah-daerah bencana di NTT. Dengan telepon satelit diharapkan pemerintah daerah dapat tetap melakukan komunikasi dan koordinasi meski jaringan telekomunikasi teresterial belum pulih,” tambahnya.
Rincian distribusi ponsel satelit adalah: Kabupaten Alor (5 unit), Kabupaten Malaka (2 unit), Kabupaten Lembata (11 unit), Kabupaten Flores Timur (5 unit), Pulau Adonara (7 unit), dan 10 sisanya unit diberikan langsung ke pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Mengenai BTS BAKTI Kominfo, Johnny menyatakan sudah pulih sebagian besar setelah ada pasokan listrik dari genset.
“BTS milik BAKTI Kominfo yang masih down ada 6 dari 156 BTS. Sebagian besar penyebab matinya BTS adalah karena ketiadaan listrik. Kita sudah coba menggunakan genset namun itupun sangat bergantung kepada pasokan bahan bakar,” imbuhnya.
Johnny juga menyatakan Pemerintah dan operator seluler sudah mengupayakan perbaikan sesegera mungkin dengan berkolaborasi dengan pihak-pihak lain yang berkaitan dengan pasokan catu daya.
“Untuk tower yang roboh dan hanyut, jumlahnya ada 6, tentu saja dibutuhkan pembangunan kembali. Nanti kita akan sesuaikan pembangunan kembali dengan rencana relokasi penduduk terdampak. Sepertinya relokasi yang disiapkan juga tidak terlalu jauh jarak dari lokasi sebelumnya,” tutupnya. (STV)
Kemenkominfo Relokasi Sementara Akses Internet Ke Daerah Terdampak Bencana Di NTT
Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.