JAKARTA, HOLOPIS.COM – Masjid Istiqlal tetap akan menggelar shalat Tarawih berjamaah pada bulan suci Ramadan tahun ini. Keputusan ini didasari atas berbagai pertimbangan tanpa mengabaikan protokol kesehatan.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengingatkan pelaksanaan salat tarawih dan jenis ibadah lainnya yang akan dilakukan di Masjid Istiqlal harus benar-benar diperhatikan. Bila perlu, setiap jamaah yang akan datang beribadah saling mengenal atau berada dalam satu komunitas dan lingkungan yang sama.
Pasalnya, dengan berada di satu komunitas yang sama maka jamaah akan lebih bisa mengenali satu sama lain dan menjamin status kesehatannya. Sehingga demikian hal tersebut akan meminimalisir terjadinya kemungkinan penularan Covid-19.
“Istiqlal ini kan sulit ya untuk bisa betul-betul, yang datang juga masyarakat umum. Tapi silakan saja. Kalau memang ada dijalankan salat jamaah tarawih, kalau bisa yang datang dari lingkungan komunitas. Bukan berarti hanya orang-orang di sekitar Istiqlal, tapi orang-orang yang datang itu yang sudah dikenali, jadi terbatas,” ujarnya saat Rapat Persiapan Pelaksanaan Ibadah Ramadan 1442 Hijriyah/2021 Masehi di Masjid Istiqlal, Jumat (9/4) seperti dilansir dari kemenkopmk.go.id.
Seperti diketahui, usai rapat, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mengumumkan ibadah salat tarawih di Masjid Istiqlal diperbolehkan dengan kapasitas terbatas hanya 30% dari total ruang atau maksimal 2 ribu jamaah. Ibadah yang dilakukan pun terbatas yakni salat lima waktu, salat tarawih, dan salat witir.
“Alhamdulillah tadi keputusan rapat kita, Istiqlal sudah mulai dibuka bulan suci Ramadan tapi masih sangat terbatas. Jadi kita akan buka sampai 2 ribu orang atau 30% dari ruang utama, kita ngga pakai koridor, jadi sekitar 2 ribu orang,” tegas Nasaruddin.
Sementara itu, jamaah juga hanya diperbolehkan berada di lingkungan Masjid Istiqlal hingga pukul 20.00 WIB karena setelahnya seluruh area masjid akan disterilkan dengan penyemprotan. Sedangkan kegiatan lainya di bulan suci Ramadan seperti buka puasa bersama, salat malam, ataupun sahur ditidakan.
Imam Besar juga menerangkan pihaknya telah melakukan simulasi ibadah sebelum memutuskan untuk kembali membuka aktivitas di Masjid Istiqlal. Termasuk, salat Jumat pada hari ini yang diikuti oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan beberapa jamaah lain yang dibatasi maksimal 2 ribu orang.
Badan Pengelola Masjid Istiqlal juga sudah mengatur jarak 1,5 meter antarjamaah, menyediakan hand sanitizer dan sabun di tempat-tempat wudhu. Begitupun situasi di tempat wudhu maupun daerah-daerah lain yang umumnya ramai ditempati jamaah diawasi sehingga kondusif dan tidak menimbulkan kerumunan.
“Jadi poinnya yang ingin saya tegaskan, insya Allah mudah-mudahan Istiqlal bisa menjadi contoh untuk seluruh masjid di Indonesia bagaimana sistem protokol kesehatan itu diindahkan,” pungkasnya.