HOLOPIS.COM – Pemerintah mengizinkan Salat Tarawih dan Salat Idul Fitri (Ied) berjamaah pada tahun ini.
Namun begitu, pemerintah tetap memberikan syarat, yakni jamaah pada kedua ibadah tersebut harus dalam satu lingkup komunitas serta pelaksanaannya harus seringkas mungkin.
Selain itu, protokol kesehatan harus belaku ketat. Tujuannya untuk meminimalisir penularan Covid-19.
“Jamaahnya boleh di luar rumah tapi dengan catatan harus terbatas pada komunitas, jadi di lingkup komunitas di mana jamaahnya sudah dikenali satu sama lain, sehingga jamaah dari luar mohon supaya tidak diizinkan,” kata Menko PMK Muhadjir Effendy saat jumpa pers di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Senin (5/4).
“Begitu juga pada saat melaksanakan salat jamaah, mungkin dibuat sesimpel mungkin sehingga waktunya tidak terlalu panjang mengingat dalam kondisi darurat,” imbuhnya.
Menko Muhadjir menegaskan, bahwa pelaksanaan salat Tarawih dan salat Ied harus mematuhi protokol kesehatan secara ketat. Ia juga mengimbau masyarakat tidak berkerumun sebelum dan setelah pelaksaan ibadah tersebut.
“Mematuhi prokes dan juga supaya menjaga tidak terjadi kerumunan konsentrasi orang terutama pada saat akan datang menuju ke tempat salat jamaah baik di lapangan maupun di masjid maupun saat bubar, supaya dihindari adanya kerumunan yang terlalu besar sehingga bisa semua berjalan aman,” tutur dia. (MIB)
Follow channel WhatsApp Holopis.com
Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.