BAGHDAD, HOLOPIS.COM – Dua roket menghantam kawasan dekat pangkalan udara Irak yang menampung tentara Amerika Serikat di wilayah utara Baghdad, Ibu kota Irak.
Dilansir kantor berita AFP, Senin (5/4/2021), tidak ada korban ataupun kerusakan properti yang ditimbulkan akibat serangan roket tersebut. Sejauh ini belum ada pihak atau kelompok yang mengklaim sebagai pelaku atas serangan roket di pangkalan udara Balad itu.
Tetapi AS secara rutin menyalahkan faksi-faksi Irak yang terkait dengan Iran atas serangan semacam itu terhadap pasukan dan diplomatnya.
Serangan roket hari Minggu (4/4) waktu setempat tersebut merupakan serangan ke-14 terhadap kepentingan Amerika Serikat – termasuk pasukan, kedutaan AS di Baghdad atau konvoi pasokan Irak ke pasukan asing – sejak Presiden AS Joe Biden menjabat pada Januari. Serangan roket ini terjadi tiga hari menjelang “dialog strategis” baru dengan Washington.
Dua warga Amerika dan seorang warga sipil Irak telah tewas dalam serangan-serangan tersebut.
Seorang warga sipil Irak yang bekerja untuk sebuah perusahaan yang memelihara jet tempur AS untuk angkatan udara Irak juga terluka dalam satu serangan tersebut.
Serangan-serangan tersebut kadang-kadang diklaim oleh kelompok tidak jelas, yang menurut para ahli merupakan samaran bagi organisasi yang didukung Iran yang telah lama hadir di Irak.
Qais al-Khazali, seorang tokoh senior pro-Iran di pasukan paramiliter Hashed al-Shaabi yang disponsori negara, baru-baru ini menyatakan bahwa kelompok tersebut sedang melakukan serangan dan akan meningkatkannya “kecuali AS menarik semua pasukan tempurnya dari Irak”.
Serangan terbaru itu terjadi ketika Washington bersiap untuk meluncurkan dialog strategis dengan pemerintah Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhemi, yang secara teratur menerima ancaman dari faksi-faksi pro-Iran.
Kadhemi menghadapi tugas rumit untuk menyeimbangkan kepentingan negara tetangga Iran dan AS, musuh bebuyutan yang sama-sama sangat terlibat dalam politik Irak.